View Full Version
Kamis, 19 Sep 2013

Jenderal Polisi Mesir Tewas dalam Baku Tembak dengan Pria Bersenjata di Kedarsa

KEDARSA, MESIR (voa-islam.com) - Bentrokan senjata antara pasukan keamanan Mesir dengan sejumlah pria bersenjata di pinggiran Kairo pada hari Kamis (19/9/2013) menewaskan seorang jenderal polisi Mesir, Ahram Online melaporkan.

Jenderal Nabil Farag, Kepala Polisi Giza, tewas dalam baku tembak di kota Kedarsa di distrik Giza, terletak 14 kilometer dari ibukota, ketika pemerintah yang didukung militer bergerak ke kota tersebut untuk menegaskan kembali kontrol atas wilayah yang didominasi Islam - dimana kekerasan politik pecah bulan lalu.

Puluhan kendaraan polisi dan tentara memasuki Kerdasa saat fajar dalam operasi kedua pekan ini untuk mengembalikan kontrol atas daerah di mana permusuhan kepada pihak berwenang telah berkembang sejak militer menggulingkan Presiden Muhamad Mursi pada 3 Juli lalu.

"Pasukan keamanan tidak akan mundur sampai Kerdasa dibersihkan dari semua sarang teroris dan kriminal," kata Juru bicara Kementerian Hany Abdel Latif mengatakan kepada media pemerintah.

Seorang sumber keamanan mengatakan kepada Ahram Online 43 tersangka telah ditahan dalam penggerebekan tersebut.

Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan lusinan senjata termasuk 3 buah roket berlepuncur granat (RPG) disita dari para tersangka.

TV pemerintah melaporkan bahwa tersangka utama dalam serangan Kerdasa telah ditahan.

Pasukan keamanan memblokir jalan-jalan masuk dan keluar dari kota dan helikopter terbang di atas kepala.

Pasukan keamanan menyerbu daerah untuk menangkap orang-orang yang mereka tuduh membakar kantor polisi dan menewaskan sekitar 11 petugas keamanan dalam bentrokan di distrik tersebut menyusul penggulingan tentara terhadap presiden Muhamad Mursi pada 3 Juli.

Kantor polisi Kerdasa ditinggalkan setelah dihantam dengan granat berpeluncur roket dan tembakan pada tanggal 14 Agustus - hari yang sama saat pasukan keamanan membubarkan secara paksa aksi duduk damai pro-Morsi di Kairo dan Giza.

Mesir telah dalam keadaan darurat sejak 14 Agustus dan sebagian besar negara tetap berada di bawah jam malam. Pemerintah Mesir memutuskan pada hari Kamis untuk memperpendek jam malam mulai pada tengah malam jam 11:00 dari Sabtu (an/ahram)

Ket: Jenderal Nabil Farag (tergeletak berdarah) tewas saat penyerbuan di kota Kedarsa, distrik Giza, tengah dievakuasi anak buahnya. / Foto. AP


latestnews

View Full Version