NEW YORK (voa-islam.com) - Presiden Gambia memperingatkan Majelis Umum PBB pada hari Jumat (27/9/2013) bahwa gay merupakan ancaman bagi eksistensi manusia, bersama dengan keserakahan berlebihan dan obsesi dengan dominasi dunia, dan mengkritik negara-negara lain karena menganggap homoseksualitas sebagai hak asasi manusia.
Sebelumnya pada hari Kamis, Amerika Serikat, Perancis, Argentina, Jepang , Brazil dan negara-negaralain mendesak 193 - anggota PBB untuk mencabut undang-undang yang diskriminatif terhadap lesbian, gay, biseksual dan transgender, yang mereka klaim menjadi korban pelanggaran hak asasi luas.
"Mereka yang mempromosikan homoseksualitas ingin mengakhiri eksistensi manusia," kata Presiden Gambia Yahya Jammeh dalam pertemuan para pemimpin dunia di New York." Hal ini menjadi epidemi dan kami umat Muslim dan Afrika akan berjuang untuk mengakhiri perilaku ini."
"Homoseksualitas dalam segala bentuk dan manifestasinya yang, meskipun sangat jahat, anti manusia serta anti - Allah Subhanahu Wata'ala, sedang dipromosikan sebagai hak asasi manusia oleh beberapa kekuatan," kata Jammeh, yang dituduh oleh para aktivis melakukan pelanggaran hak asasi manusia selama pemerintahannya.
Jammeh berkuasa di negara Afrika Barat dalam kudeta militer tak berdarah pada tahun 1994 . Salah satu daripenguasa yang lebih kontroversial di Afrika, Jammeh mengatakan pada tahun 2007 ia telah menemukan obat herbal untuk menyembuhkan AIDS, aduk kemarahan di kalangan para ahli yang mengatakan ia memberikan harapan palsu kepada orang sakit. (ab/Reuters)