ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan bahwa Tentara Suriah merebut kembali kendali sebuah kota strategis di provinsi utara Aleppo pada hari Kamis (3/9/2013) setelah pertempuran sengit selama sepekan antara tentara rezim Bashar Al-Assad dan pejuang oposisi.
Observatorium tersebut mengatakan puluhan pejuang dari kedua belah pihak tewas dalam pertempuran memperebutkan Khanasser, sebuah kota yang terletak di rute pasokan utama yang menghubungkan pusat Suriah ke kota kedua Aleppo.
Kelompok pemantau yang berbasis di Inggris tersebut mengatakan bahwa sedikitnya 18 anggota milisi pro rezim Assad tewas dalam pertempuran hari Rabu saja, mengklaim bahwa sedikitnya 25 pejuang oposisi juga gugur dalam bentrokan itu.
Pertempuran telah berkecamuk, ketika rezim Presiden Bashar Al-Assad "menggunakan helikopter dan pesawat tempur untuk membombardir daerah tersebut," tambah kelompok itu sebagaimana dilansir ahramonline.
Sementara itu, jurnalis warga yang berbasis di Aleppo Abu Omar mengatakan kepada AFP bahwa "pertempuran sedang melanda dan pergi. Pengambilalihan Khanasser tidak berarti pertempuran sudah berakhir".
Faksi-faksi oposisi telah memotong rute pasokan tentara rezim ke Aleppo pada bulan Agustus, ketika mereka telah merebut Khanasser dan beberapa desa di dekatnya.
Sebagian besar wilayah Aleppo telah berada diluar kontrol militer selama berbulan-bulan, tapi tentara telah mendorong keras untuk membuka kembali rute ke ibukota provinsi yang pernah menjadi ibukota komersial Suriah tersebut. (an/ahram)