View Full Version
Sabtu, 05 Oct 2013

Pembunuhan Ulama Muslim Picu Kerusuhan di Kota Mombasa Kenya

MOMBASA, KENYA (voa-islam.com) - Orang-orang bersenjata yang diduga aparat keamanan Kenya pada Kamis malam membunuh seorang ulama Muslim terkenal, Syaikh Ibrahim Omar, yang biasa mengisi ceramah disebuah masjid di masa lalu yang dikaitkan dengan pejuang Islam Somalia, sehingga memicu kerusuhan di kota pelabuhan Mombasa yang menewaskan sedikitnya empat orang.

Pembunuhan Syaikh Ibrahim Omar, yang meninggal bersama dengan tiga pria lain di mobil yang sama, memicu ketegangan agama di pusat perdagangan dan pariwisata tersebut, dua pekan setelah baku tembak antara pejuang Islam Al-Shabaab dan pasukan keamanan Kenya di pusat perbelanjaan di ibukota Nairobi yang menewaskan sedikitnya 67 orang, Reuters melaporkan.

Para pemuda Muslim yang marah atas pembunuhan tersebut pada hari Jum'at (4/10/2013) kemudian membakar sebuah gereja, membakar ban dan bentrok dengan polisianti huru hara yang menembakkan gas air mata dan tembakan ke udara.

Bentrokan terburuk dari pertempuran berjalan antara polisi dan pengunjuk rasa terjadi di kawasan kumuh Saba Saba Mombasa, di mana para pedagang toko ditutup dan penduduk melarikan diri untuk keselamatan. 

Palang Merah Kenya mengatakan empat orang telah meninggal, semua dengan luka tembak.

Rekan Omar dan beberapa orang yang menghadiri masjid mengatakan ulama itu adalah korban terbaru dalam serangkaian pembunuhan ekstra -yudisial terhadap Muslim oleh pasukan keamanan Kenya.

"Ini tidak diragukan lagi merupakan eksekusi polisi mengingat apa yang telah terjadi di Nairobi," kata Abdul Hassan Omar,37 tahun, di distrik Majengo Mombasa, di mana Omar dan Rogo biasa berkhutbah. " Saya akan terkejut jika umat Islam tidak memprotes hal ini."

..Ini tidak diragukan lagi merupakan eksekusi polisi mengingat apa yang telah terjadi di Nairobi..

Namun kepala Polisi Mombasa county Robert Kitur mengatakan polisi tidak terlibat dalam pembunuhan Omar. " Polisi tidak ada hubungannya dengan penembakan. Itu bukan cara kami beroperasi, " klaimnya kepada para wartawan.

Dia juga menambahkan bahwa aparat keamanan tidak akan membiarkan protes yang terjadi setelah shalat Jumat berujung kepada kerusuhan.

"Kami memperingatkan mereka untuk tidak melawan karena kita akan berurusan dengan merek," kata Kitur.

Korbankan Muslim yang tidak bersalah

Penembakan itu terjadi hanya beberapa ratus meter dari tempat pembunuhan seorang ulama jihadi lain, Syaikh Aboud Rogo, yang ditembak mati di mobilnya pada bulan Agustus 2012 dalam serangan sangat mirip.

Amerika Serikat dan Kenya telah menuduh Rogo merekrut dan menggalang dana untuk pejuang Islam Somalia yang terkait Al-Qaidah, Al-Shabaab, kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan Westgate Mall bulan lalu.

Kematian Syaikh Rogo tahun lalu, menyebabkan kerusuhan mematikan di lingkungan Mombasa di mana ia mempunyai  basis pendukung setia.

"Mereka (otoritas Kenya) sudah panik karena kelemahan mereka sendiri yang menewaskan warga Kenya di Westgate. Sekarang mereka mencoba untuk menyelamatkan muka dengan mengorbankan kaum Muslim yang tak bersalah," kata Hatib Suleiman, 21, yang shalat di masjid tempat Syaikh Omar berkhutbah, masjid Mussa.

"Kami tidak akan menganggap enteng ini."

..Serangan Westgate Mall, kata dia, menyediakan aparat keamanan "penutup sempurna" untuk melanjutkan tindakan keras mereka (terhadap Muslim)..

Al-Amin Kimathi, ketua Forum Hak Asasi Muslim, mengatakan Omar telah menjadi murid Rogo dan telah secara terbuka mendukung keyakinan ideologi jihadi dari mantan mentornya.

Seperti Rogo, Omar sangat populer di kalangan pemuda Muslim di Mombasa dan sepanjang garis pantai Samudera Hindia Kenya, di mana banyak Muslim dipinggirkan oleh pemerintah Kenya yang didominasi Kristen.

"Dengan insiden Westgate Mall, emosi sangat tinggi dan ada tekanan publik untuk mendapatkan hasil dan harus dilihat untuk membasmi terorisme," kata Kimathi.

Radikalisme di kalangan Muslim Kenya telah menjadi perhatian utama pemerintah dan Barat. Tapi Kimathi mengatakan respon pihak berwenang telah kejam, mengasingkan Muslim dan melayani sebagai sebuah alat rekrutmen bagi para pejuang Islam.

Serangan Westgate Mall, kata dia, menyediakan aparat keamanan "penutup sempurna" untuk melanjutkan tindakan keras mereka (terhadap Muslim).

"Mereka tahu opini publik akan berada di sisi lembaga kontra-terorisme, tidak peduli seberapa berat menangani operasi tersebut," kata Kimathi.

Serangan di mal Westgate adalah serangan pejuang Islam terburuk di tanah Kenya setelah Al-Qaidah membom Kedutaan Besar AS di Nairobi pada tahun 1998. Serangan itu mengejutkan warga Kenya dan dunia dan telah menimbulkan pertanyaan mengenai kegagalan intelijen negara tersebut untuk mencegah terjadinya serangan. (ab/Reuters)

Ket: Jenazah ulama terkenal Kenya, Syaikh Ibrahim Omar dikursi tengah sebuah mobil bersama rekannya setelah ditembak oleh orang-orang yang diduga aparat keamanan di jalan raya Mombasa-Malindi, 3 Oktober 2013. / Foto. Reuters


latestnews

View Full Version