SURIAH SELATAN (voa-islam.com) - Pejuang oposisi yang berperang melawan rezim Presiden Bashar Al-Assad di Suriah selatan, mengatakan pada Rabu (16/10/2013) bahwa oposisi utama Koalisi Nasional telah "gagal" dan mengumumkan mereka tidak lagi mengakui kelompok yang didukung Barat tersebut.
Pernyataan video yang ditandatangani oleh hampir 70 kelompok itu muncul setelah sekelompok pejuang oposisi utama di utara negara itu mengumumkan penolakan mereka terhadap Koalisi Nasional pada akhir September lalu.
"Setelah melihat kegagalan kelompok politik yang mengklaim mewakili oposisi dan kelompok-kelompok revolusioner...kami pemimpin militer dan kelompok revolusioner di provinsi-provinsi selatan menarik pengakuan kita dari kelompok politik yang mengklaim mewakili kami," kata seorang juru bicara pejuang oposisi di video tersebut.
Juru bicara itu menyebut secara khusus untuk "Koalisi dan kepemimpinannya".
Hampir 70 kelompok pejuang oposisi menandatangani pernyataan itu, yang datang setelah pejuang di Suriah utara mengatakan bulan lalu mereka juga menolak Koalisi.
Difilmkan di daerah padang pasir yang tidak disebutkan namanya, laporan video yang menunjukkan para pejuang mengenakan seragam tentara dan mengangkat senjata mereka. Di belakang mereka adalah banner dengan logo arus utama pejuang oposisi Tentara Pembebasan Suriah (FSA).
Koalisi Nasional, yang mewakili oposisi di luar negeri pada front politik dengan dukungan Barat, telah melewati beberapa krisis selama 31 bulan perang Suriah.
Bermarkas di luar Suriah, ketidakmampuan untuk mengamankan senjata dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi warga negara yang dilanda perselisihan telah membangkitkan kemarahan aktivis dan pejuang oposisi selama berbulan-bulan.
Dewan yang dipimpin Idriss tersebut pada awal Oktober menyerukan untuk persatuan di antara jajaran pemberontak.
Pejuang oposisi yang memerangi pasukan Assad telah membuat kemajuan signifikan dalam beberapa bulan terakhir di Suriah selatan, terutama di provinsi Daraa, provinsi strategis terletak di perbatasan dengan Yordania dan dekat provinsi Damaskus.
Koordinator politik dan media FSA Louay Muqdad mengatakan kepada AFP bahwa "pembebasan Daraa adalah kunci untuk membebaskan Damaskus. Semua orang tahu, bahkan Bashar al- Assad tahu hal itu." (an/aby)