View Full Version
Senin, 28 Oct 2013

Insiden Penyadapan Membuat Jerman Tak Lagi Percaya AS

BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Jerman mengatakan kepercayaan negara itu kepada Amerika Serikat telah goyah oleh pembukaan rahasia terbaru bahwa Badan Keamanan Nasional AS (NSA) memata-matai Kanselir Angela Merkel.

"Jika Amerika menyadap ponsel-ponsel di Jerman, mereka melanggar hukum Jerman di tanah Jerman," kata Menteri Dalam Negeri Jerman Hans-Peter Friedrich surat kabar Jerman Bild am Sonntag, hari Ahad (27/10/2013), menambahkan," kepercayaan kepada sekutu kami,  Amerika Serikat, sedang goyah."

Friedrich juga menyatakan, "Mereka yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab" dan menuntut "informasi lengkap mengenai semua tuduhan."

Mingguan Jerman Der Spiegel mengatakan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Sabtu bahwa majalah itu telah melihat dokumen rahasia dari NSA yang menunjukkan bahwa ponsel Merkel telah terdaftar oleh badan Koleksi Layanan Khusus (SCS) sejak tahun 2002.

Laporan tersebut menambahkan bahwa nomor ponsel kanselir Jerman itu masih dalam daftar pengawasan pada Juni 2013 lalu.

Pada hari Jumat, pemerintah Jerman mengatakan kepala intelijen negara itu akan berkunjung ke Washington segera untuk menyelidiki kasus spionase tersebut.

Juru bicara pemerintah Georg Streiter mengatakan bahwa kepala intelijen asing dan domestik Jerman akan mengadakan pertemuan dengan pejabat dari Gedung Putih dan NSA.

Sementara itu The Guardian melaporkan pada hari Kamis bahwa NSA telah memantau percakapan telepon dari 35 pemimpin dunia.

"Seorang pejabat AS memberikan NSA dengan 200 nomor telepon untuk 35 pemimpin dunia ... Terlepas dari kenyataan bahwa mayoritas mungkin tersedia melalui open source, Komputer [intelligence production centers] telah mencatat 43 nomor telepon yang tidak diketahui sebelumnya. Jumlah ini ditambah beberapa orang lain yang telah  ditugaskan," menurut dokumen rahasia yang diberikan oleh whistleblower AS Edward Snowden.

"Angka-angka ini telah memberikan informasi petunjuk ke nomor lain yang kemudian telah ditugaskan," katanya menambahkan.

Edward Snowden, mantan karyawan CIA, membocorkan dua rahasia teratas program memata-matai pemerintah AS di mana NSA dan Biro Investigasi Federal (FBI) menyadap jutaan catatan telepon warga Amerika dan Eropa dan data internet dari perusahaan-perusahaan internet besar seperti Facebook, Yahoo, Google, Apple, dan Microsoft.

Skandal NSA tersebut mengambil dimensi yang lebih luas ketika Snowden mengungkapkan informasi tentang kegiatan spionase yang menargetkan negara-negara sahabat AS

Sengketa penyadapan itu telah mendorong para pemimpin Eropa untuk menuntut kesepakatan baru dengan Washington tentang intelijen yang akan menjaga aliansi penting sambil mempertahankan upaya perang melawan terorisme. (st/ptv)


latestnews

View Full Version