DAMMAJ (VOA_ISLAM)
Berikut kami laporkan dari narsumber kami, peristiwa digambarkan tanpa edit agar ke otentikan berita dari tempat kejadian tidak berubah, tanpa ada sedikitpun penambahan, SIMAK TIMELINE SELENGKAPNYA!
Mohon di informasikan kepada khalayak luas liputan kondisi terkini pemboikotan / blokade / penyerangan oleh kelompok 'SYIAH-Sesat; kepada Pelajar dan Pengajar di Darul Hadits Dammaj sejak 2 pekan silam sampai hari ini. Disana banyak pelajar dari negeri luar yaman termasuk INDONESIA ..
بسم الله الرحمن الرحيم
Kamis, 26 Dzulhijjah1434H
11:23 wib
Berkata Abu Fairuz (dammaj) ” battery HP sedang krisis, karena krisis listrik. Kami masih terus ditembaki. Syaikh Yahya suruh untuk hemat segalanya. Syaikh Muhammad bin Hizam luka ringan. Amr (anak Syaikh Abu Amr) luka ringan, Abdurrohman (anak syaikh Muhammad shon’ani) meninggal. Total yang meninggal di hari kemarin 12 orang. Penduduk khoniq bilang mereka lihat syiah angkuti mayat-mayat teman mereka dengan 10 mobil atau lebih. Kami pelajar sipil biasa, tapi Alloh yang membela kami dari keganasan kuffar rofidhoh.
Pelajar Indonesia masih utuh, Alhamdulillaah kami bertahan hidup mati –dengan mengharap wajah Alloh– membela markiz ahlussunnah ini insya ALLOH. Bualan Abu Ali al-Hakim al-Fasiq ar-Rofidhi untuk bisa khotbah di mimbar dammaj akan gagal selama masih ada diantara kami (dengan) mata yang sanggup berkedip insya ALLOH” -selesai-
01:10 wib
Berkata Abu Fairuz (dammaj) “….serangan (sejak fajar rabu kemarin) berlangsung sampai isya’. Mayat-mayat rofidhoh diangkut 4 mobil, ikhwah yang meninggal 12 orang (semoga Alloh merohmati mereka). Kami cuma ingin belajar tenang, mereka bertekad bunuh kami dengan sedahsyat ini, kami hanya membela diri dan cukup Alloh sebagai pembela kami” -selesai-
Rabu,25 Dzulhijjah 1434 H
Pukul 12: 14 wib
dari Ahmad Mas’ud (dammaj) saat ini sedang perang sengit, beritahu Abu Turob (bengkulu ;ed) dan ikhwah segera untuk berdoa. Mulai fajar hari ini syaikh membaca do’a qunut. Hutsiy (rafidhah) menembak rudal lagi, kena bawah barroqoh. Aloloom.net hari ini belum update ruang kerja kebakaran. -selesai-
Pukul 12:31 wib
Dari Abu Fairuz (dammaj) dari Syaikh Zakariya al-Yafi’i -hafidzhahulloh- berkata “kami sampaikan kabar gembira untuk antum semua bahwa serangan yang belum perna kami lihat dan kami dengar semisal ini tidak berhasil membunuh dan melukai banyak dari pihak kami (ahlussunnah), sebatas dari info dari matras-matras. Adapun dari posisi kami di gunung Barroqoh Barat, seorang ikhwah meninggal. Adapun dari pihat hutsiyyun (rafidhah) 2 mobil penuh mayat dan luka-luka turun dari shoma’at. 7 (tujuh) mayat mereka dikeluarkan dari madrosah khoniq. Di jamimah mereka berkumpul lalu kejatuhan mortir pas ditengah mereka, sekarang mereka merayap menyerang dari Tabbah (gunung kecil) syuhada. Do’a yaa ikhwah do’a “-selesai-
Abu Fairuz berkata ” Maktabah Ammah terhantam peluru berat, merusak beberapa kitab dan kasur di kamar dholal. Perang sengit masih berlangsung merata di seluruh arah di dammaj “-selesai-
Pukul 09:48 wib
Berkata dari Abu Fairuz (dammaj) “Tadi tengah malam rafidhoh serang mazru’ dengan dahsyat sekali dalam jangka yang lama, (dan) muslimin bertahan. rafidhoh juga serang wathon dengan mortir-mortir. Alhamdulillaah, kaum muslimin selamat, dan rafidhah mati banyak –kata beberapa ikhwah–. Sekarang setelah shubuh rafidhoh serang barroqoh dengan katsyusya dan berbagai alat berat, serangan meluas ke wathon, para warga bertakbir dan bertahan dengan gigih. Sampai detik ini singa-singa ALLOH tenang dan tegar menghadang peluru dan mortir. Tawakkal kepada Alloh adalah bekal kami, kekuatan Alloh mengungguli kekuatan setan.
Selasa, 23 Dzulhijjah 1434 H
Hari ke 21 dari hishor dan perang Dammaj…
Hari berdarah, empat orang warga terluka, dua diantaranya anak-anak, dan satu orang lanjut usia berumur 70 tahun syahid yaitu al walid Muhammad Qoyid Asy Syarif, semuanya terkena bidikan sniper…
Malam Selasa tembakan semakin gencar ditambah dengan dentuman mortir berjatuhan tanpa membawa korban…Selasa pagi ini seorang akh bernama Ali Muhammad Al Wadi’iy terkena tembakan sniper…
Selengkapnya..
http://www.aloloom.net/show_art.php?id=187
Senin, 23 Dzulhijjah 1434 H
Lanjutan hishor Dammaj…Tawakkal menunggu pertolongan Alloh… Seorang anak perempuan kecil Hamudah binti Muhammad Al Wadi’iy terluka di kakinya karena tembakan 12,7mm ketika sedang bermain di halaman rumahnya…Seorang tholib akh Abdul Basith Al Qodasiy tertembak di pahanya…
Tembakan terus menghujani Dammaj siang malam menyebabkan dua orang lagi terluka yaitu Syukri Al Adaniy dan Walid At Ta’izziy
Selengkapnya:
http://www.aloloom.net/show_art.php?id=182
Ahad,22 Dzulhijjah 1434 H
Telah lewat pekan ketiga dari hishor Dammaj yang penuh dengan kedholiman… Tentang tembakan rudal Katyusya kemarin, jatuh di dekat pemukiman thullab sehingga menyebabkan kaca jendela di rumah-rumah dalam radius 500m hancur berantakan dan daun pintu rusak. Sebagian rumah retak dan sebagian lagi hampir roboh, sehingga penghuninya terpaksa diungsikan.
Belum lagi ketakutan yang menimpa anak-anak dan wanita… Ketika dilaporkan kepada Lajnah, mereka berjanji akan menghentikan tembakan Hutsiyyin, ternyata beberapa saat setelah itu mereka menembak dengan beberapa rudal lagi…
Tidak ada korban akibat rudal, hanya luka-luka ringan karena terkena pecahan kaca jendela…Tembakan dari berbagai jenis senjata kembali terdengar siang itu sampai tadi malam, bahkan sampai pagi… Adapun Lajnah, mereka tutup mulut rapat-rapat dan tak merasa bertanggung jawab atas semua yang dilakukan Hutsiy…
Selengkapnya…
http://www.aloloom.net/show_art.php?id=181
Sabtu,21 Dzulhijjah 1434 H
Hishor Dammaj masih berlanjut, dunia Islam diam membisu…Bahan makanan pokok tidak diizinkan masuk ke Dammaj…
Perang terus berkobar tanpa ampun… Lajnah mengurungkan niat untuk datang hari ini guna menarik mundur gerombolan Hutsiyyin dan membuka hishor, ada apa gerangan…Menunggu kematian karena tembakan Hutsiy atau karena kelaparan… Lihat selengkapnya http://www.aloloom.net/show_art.php?id=178
Hari sabtu pagi ini (waktu dhuha) Hutsiyyun menembakkan shorukh (rudal) ke arah gunung Barroqoh….(lihat gambar)
Gambar 1
Debu naik membumbung dari pemukiman thullab setelah rudal
menumbuk kaki gunung Barroqoh.
Gambar 2
Sebagian dari serpihan rudal yang berhasil diambil.
Jum’at,20 Dzulhijjah 1434 H
Memasuki hari kedelapan belas dari hishor dan perang Dammaj…Hari kamis kemarin merupakan hari yang berat bagi warga Dammaj terutama setelah kepergian Lajnah, Hutsiyyun menghujani Dammaj dengan senjata-senjata berat sepanjang malam, akan tetapi alhamdulillah tidak ada seorangpun menjadi korban…
Sejak ba’da fajar hari Jumat ini Hutsiyyun terus menghujani Dammaj dengan senjata berat dan mengerahkan para penembak gelap untuk menembak ke arah pemukiman dan jalan-jalan terutama ketika orang-orang keluar menuju ke masjid untuk sholat jumat, sehingga menyebabkan tiga orang thullab cidera, yaitu akh Mathor Al Mahdzariy, akh Ja’far Adh Dholi’i dan akh Zakariya, semoga Alloh menyembuhkan mereka…
Lajnah berjanji untuk datang ke Dammaj besok hari Sabtu guna menempatkan para petugas pengawas gencatan senjata…
Lihat selengkapnya di: http://www.aloloom.net/show_art.php?id=177
Kamis,19 Dzulhijjah 1434 H
Dari hari Rabu kemarin sampai Kamis pagi Hutsiyyun mempergencar tembakan menyongsong kedatangan Lajnah… Berita tentang kedatangan Lajnah utusan presiden disertai Lajnah keamanan dan Lajnah angkatan bersenjata ke ibukota propinsi Sho’dah membahas metode penyerahan pos-pos pertahanan… Tidak ada korban jatuh dari ahlussunnah akibat gencarnya tembakan kemarin dan hari ini, hanya bekas-bekas di dinding…
Hishor Dammaj masih berlanjut sampai saat ini…Selengkapnya:
http://www.aloloom.net/show_art.php?id=175
Rabu,18 Dzulhijjah 1434 H
Pukul 00:22 wib
Berkata Abu Fairuz (Dammaj) “Hutsiyyun pengkhianat tulen. Minta shuluh tapi tak mau tandatangan untuk menjamin tidak menembak kami dalam 48 jam. Malam ini mereka main kembang api ramai sekali untuk Ied Ghodir Khum. Ternyta di sela-sela itu mereka menembaki Barroqoh dan Maktabah Ammah. 1 peluru panas nembus Maktabah Ammah dan merusak kitab Tahrir Taqribut Tahdzib dan 2 kitab di sampingnya. -selesai-
pada hari ini Hutsiyyun merayakan hari raya bid’ah ‘idul Ghodir yangdiisi dengan pesta Mahrojan, ceramah-ceramah, mencela para shohabat dan melecehkan kehormatan Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam. Menghususkan celaan terhadap ‘Aisyah ummul mukminin dengan menghadirkan seekor kambing hidup kemudian mencabuti bulu-bulunya dan memukulinya sampai mati, demi merajam Aisyah menurut mereka. Memberondong dengan senjata ke arah gunung dengan anggapan memberondong Muawiyah…
Hishor dan hujan peluru masih membelenggu Dammaj…
Kedatangan Lajnah utusan presiden hari Selasa diketuai syaikh Yahya Abu Ashba’ bertemu dengan syaikh Yahya Al Hajuri beserta tokoh-tokoh masyarakat Dammaj dan meminta gencatan senjata selama 48 jam supaya Lajnah dari angkatan bersenjata bisa mengambil alih tempat-tempat yang telah ditentukan. Jawaban dari pihak Dammaj bahwa Lajnah selain memaksa ahlussunnah juga harus memaksa Hutsiyyin. Kedua bahwa perang ada di tangan Hutsiyyin,kalau mereka berhenti kitapun berhenti. Ketiga permintaan jaminan kepada presiden akan tidak adanya kejahatan dari Hutsiyyin setelah ini..
Pihak Hutsiyyun menolak jaminan tersebut…
Perayaan malam Ghodir dengan menyalakan api di puncak-puncak gunung dan menyalakan kembang api dengan jumlah banyak mengelilingi Dammaj, diselingi dengan tembakan mortir dan rossyasy…
Naskah diterjemahkan oleh:
Ahmad Rifai bin Mas’ud Al Jawiy
~ semoga Alloh menjaga dan mengampuninya ~
Lihat naskah aslinya di http://www.aloloom.net/show_art.php?id=173
Senin,16 Dzulhijjah 1434 H
Menginjak hari keempat belas dari hishor yang penuh kedholiman terhadap ahlussunah di Dammaj sampai hari ini Senin, 16 Dzulhijjah 1434 H . Disertai dengan ledakan peluru api yang tak berhenti ke arah warga Dammaj yang terasingkan dari dunia Islam, dari dunia kemanusiaan dan hak-hak asasi bahkan dari dunia komunikasi, tanpa dosa ataupun kesalahan apapun kecuali hanya karena mereka menyelisihi keyakinan sesat Hutsiyyin, kita memohon keselamatan dan ‘afiyah kepada Alloh semata.
Termasuk Lajnah-Lajnah yang datang sebagai juru perdamaian, justrumereka menekan warga sehingga menambah penderitaan kita. Tugas mereka yang seharusnya mengusir Hutsi dari kita dan menghalangi kedholiman mereka dari kita ternyata mereka justru berusaha supaya Hutsiyyin menguasai kita. Demikianlah yang kita saksikan dari tingkah laku mereka, wallohul musta’an.
Ada pertanyaan-pertanyaan yang patut untuk dipertanyakan, diantaranya: Dimanakah terbunuhnya para syuhada kita? Apakah mereka terbunuh di Dhohyan atau di Marron atau di Mathorroh atau di Rohban (markas-markas Hutsiyyin)? Tidak demi Alloh, bahkan sebaliknya ada yang terbunuh di samping rumahnya, ada yang terkena reruntuhan rumahnya, ada juga yang terbunuh di samping masjid, ada yang di jalan menuju masjid, yang lain lagi terbunuh di ketika bertugas menjaga pemukiman dan markiz. Kami bertanya kepada kalian, demi Allah apakah mereka yang mendholimi ataukah si Hutsi yang suka berbuat dholim, kejam lagi jahat, yang datang dari Khoulan, Dhohyan, Alu Salim, Hajjah dan daerah-daerah lainnya dari penjuru Yaman untuk membunuh para thullabul ‘ilm tak bersenjata kecuali beberapa pucuk senapan pribadi yang dimiliki penduduk asli Dammaj sebagaimana adat penduduk Yaman? Kita bertanya kepada orang yang punya akal sehat, apakah seperti ini adil?
Suara tembakan terus menerus terdengar sepanjang siang itu, kadang dengan rossyasy, kadang tembakan dari sniper, kadang dengan mortir ke arah pemukiman dan kadang dengan B-10 dan senjata berat lain. Demikian juga suara tembakan tak berhenti di malam harinya sampai terbit fajar. Kita tak pernah lepas dari tembakan sniper dan rossyasy. Semoga Alloh memberi kita keselamatan dan ‘afiyah. Dan setiap kali Lajnah datang dan pergi bertambah gencar tembakan Hutsiyyin ke arah kita, seolah Lajnah-Lajnah itu datang memang untuk menindas kita bukan untuk menyelamatkan, wallohul musta’an.
Naskah diterjemahkan oleh:
Ahmad Rifai bin Mas’ud Al Jawiy
~ semoga Alloh menjaga dan mengampuninya ~
Lihat naskah aslinya di http://www.aloloom.net/show_art.php?id=167
Ahad,15 Dzulhijjah 1434 H
dan telah mengabarkan kami dari Abu Hafshoh (Tuban) dari Abu Aliyah Rofi’i (Dammaj)berkata ” Debu gunung al-Baroqoh berterbangan oleh hantaman mortir, Innalillahi wa inna ilayhi rooji’un gugur oleh hantaman midfaa husti najis, (yakni) asy-Syaikh Kamal ‘Adniy dan seorang yang bersama beliau oleh (senjata) B10, dari arah somaat, qootalahumullooh posisi beliau -rahimahulloh- di mauqi’ abbaroh aalu masaadir, kebun anggur yang kami tempati” -selesai-
Berkata Abu Fairuz (dammaj) ” Hari ini 12 rafidhoh mampus, Asy-Syaikh Kamal al-’Adniydan al-Akh Ahmad al-Najjar Ta’zi gugur -rahimahulloh-, salam untuk ikhwah”
Hishor atas Dammaj masih berlanjut sampai hari ini Ahad, 15 Dzulhijjah 1434 H/ 20/10/2013, demikian juga lemparan mortir dan tembakan para sniper. Akan tetapi warga Dammaj merasa sudah terbiasa mendengar ledakan-ledakan tersebut tiap hari sehingga tidak terlalu kaget, alhamdulillah ‘ala kulli haal.
Hari Sabtu kemarin merupakan hari yang cukup berat bagi ahlussunnah di Dammaj pada saat mereka menanti datangnya jalan keluar dari Alloh. Mereka mendengar akan datangnya Lajnah yang diharapkan bisa menjadi penengah, minimal mereka bisa mengevakuasi pasien yang cidera berat sebagaimana yang dilakukan oleh Lajnah yang sebelumnya. Namun warga dikejutkan dengan kabar bahwa Lajnah telah kembali ke Sho’dah karena Hutsiyyin tidak mengizinkan mereka masuk Dammaj. kalau memang demikian halnya, bagaimana mungkin warga akan merasa aman dariHutsiyyin.Kemudian sebelum Asar, warga dikejutkan dengan datangnya Lajnah dibawah gencarnya tembakan Hutsiyyin.
Bahkan mereka ditembak setelah masuk Dammaj. Setelah sampai dan disambut oleh warga asli Dammaj, ternyata mereka justru meminta warga untuk menghentikan tembakan dan mengosongkantempat-tempat pertahanan. Maka warga heran mendengar perkataan dingin ini dan menjawab: usir dulu Hutsiyyin dari negeri kami, nanti tidak akan ada satupun peluru keluar. Setelah itu Lajnah kembali ke Sho’dah tanpa melakukan sesuatupun. Warga Dammaj akan mengeluarkan penjelasan resmi tentang kejadian ini.Kemudian tembakan-tembakan dari Hutsiyyin ke arah Dammaj berlanjut lagi dengan garang dan uas, yang mengisyaratkan bahwa kedatangan Lajnah hanya untuk memperkuat kedudukan Hutsiyyin, Allohul musta’an.
Menjelang fajar hari Ahad ini Hutsiyyun melancarkan penyerbuan ke arah ikhwan kita yang berjaga di desa Wathon. Alhamdulillah pasukan Hutsiyyun lari tunggang langgang, sementara ikhwan kita tidak terkena cidera sedikitpun.
Itu adalah keutamaan yang diberikan oleh Alloh semata, walhamdulilah ‘ala kulli haal.
Naskah diterjemahkan oleh:
Ahmad Rifai bin Mas’ud Al Jawiy
~ semoga Alloh menjaga dan mengampuninya ~
Lihat naskah aslinya di http://www.aloloom.net/show_art.php?id=166
Sabtu,14 Dzulhijjah 1434 H
Jama’ah haji pada hari ini Sabtu, 14 Dzulhijjah 1434 H yang bertepatan dengan 19/10/21013 mulai berkemas untuk kembali menuju negeri masing-masing setelah menyelesaikan rangkaian manasik haji. Semoga Alloh menerima amal ibadah kita dan amal ibadah mereka semua. Adapun kita di Dammaj kampung yang terluka, kita masih berada dibawah belaian kasih sayang serangan Hutsiyyin, mulai dari mortir, meriam, rossyasy dan para penembak gelap. Kita tidak bisa tidur nyenyak di malam hari dan tidak bisa mencari penghidupan di siang hari. Hari ‘id telah lewat, sementara banyak dari kita yang tidak menyadari kedatangannya kecuali saat mendengar suara takbir di masjid. Bahkan anak-anak yang sudah terbiasa bermain dan menikmati kesenangan di harh ‘id, pada tahun ini mereka hanya duduk melamun di rumah, takut jadi sasaran peluru nyasar, karena Hutsiyyun tak membedakan antara anak-anak dan orang dewasa. Semoga Alloh memerangi Hutsiyyin, betapa besar kedustaan mereka.
Hari Jum’at kemarin seperti hari-hari sebelumnya, penuh dengan bombardir dan tembakan jarak jauh juga suara rossyasy yang memberondong dengan tiada henti. Orang-orang berjalan melalui khondaq (parit) yang sengaja digali untuk lalu lalang dengan aman, meskipun demikian tembakan Hutsiyyun mengikuti mereka di khondaq tanpa kenal belas kasih.
Namun demikian hari kemarin berlalu dengan keselamatan atas thullab betapapun lebatnya tembakan yang mengarah mereka dari senjata besar dan kecil, terutama di malam hari yangmana malam itu adalah malam purnama, tidak ada seorangpun dari mereka yang tersakiti. Itu semua berkat perlindungan Alloh terhadap warga Dammaj.
Akan tetapi keadaan Dammaj semakin hari semakin memburuk, semakin lama hishor, persediaan semakin habis, baik bahan makanan, gas untuk masak maupun obat-obatan. Kita memohon jalan keluar hanya kepada Alloh. Para juru kampanye kemanusiaan dan hak asasi diam membisu, sepertinya warga Dammaj tidak memiliki hak asasi dan tidak mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan oleh semua masyarakat terhadap mereka. Kita memohon kemurahan dan kasih sayang Alloh semata.
Naskah diterjemahkan oleh:
Ahmad Rifai bin Mas’ud Al Jawiy
~ semoga Alloh menjaga dan mengampuninya ~
Lihat naskah aslinya di http://www.aloloom.net/show_art.php?id=165
Jum’at,13 Dzulhijjah 1434 H
Seiring kepulangan jama’ah haji dari Mina untuk gelombang kedua (Nafar Tsani) pada hari ini Jum’at 13 Dzulhijjah 1434 H yang bertepatan dengan 18/10/2013. Dan bersamaan dengan telah sempurnanya bilangan tiga hari tasyriq, pemboikotan terhadap Dammaj masih berlangsung dengan penuh kebuasan dan keterasingan, terhadap semua warga yang tinggal di Dammaj, termasuk wanita, anak-anak dan lanjut usia, dengan terus menerus dihujani peluru dan bom, tanpa ada belas kasih dan tanpa perikemanusiaan. Kita memohon kelembutan dari Alloh. Demikian, dan hari Kamis kemarin penuh dengan kejadian, diantaranya blokade tertutup yang masih terus berlangsung. Kemudian sebelum Asar kemarin hususnya pada pukul tiga, Rofidhoh mulai menghujani pemukiman penduduk Dammaj termasuk di dalamnya para wanita dan anak-anak dengan mortir besar kaliber 120mm meriam B-10,
memberondong dengan peluru rentet ukuran sedang dan ukuran kecil, tak berhenti sampai setelah sholat Asar. Siapa saja yang ketahuan keluar rumah karena takut kejatuhan mortir, dikuntit dengan peluru dari para penembak gelap. Semoga Alloh membunuh mereka semua.
Telah syahid -demikian harapan kita- akh Mahdi Salim Al Qodhi akibat serangan mortir tersebut, semoga Alloh merahmatinya. Setelah itu tembakan rossyasy dan para penembak gelap terus-menerus
sepanjang malam. Segala puji bagi Alloh yang telah menjaga warga Dammaj sehingga tidak ada seorangpun yang cidera.
Naskah diterjemahkan oleh:
Ahmad Rifai bin Mas’ud Al Jawiy
~ semoga Alloh menjaga dan mengampuninya ~
Lihat naskah aslinya di http://www.aloloom.net/show_art.php?id=164
Kamis,12 Dzulhijjah 1434 H
Menginjak hari kedua dari hari-hari tasyriq, tanggal 12 Dzulhijjah 1434 H yang bertepatan dengan 17/10/2013, hari ketiga setelah hari ‘id dan hari kesepuluh dari hishor (pemboikotan) dan perang Dammaj. Blokade tertutup masih terus diterapkan terhadap warga Dammaj yang berakibat minimnya bahan makanan dan bahkan mulai habis sama sekali di beberapa toko di Dammaj ini, demikian juga obat-obatan dan peralatan medis yang sekarang diperlukan untuk mengobati pasien yang cidera.
Demikian juga tidak adanya listrik karena kehabisan bahan bakar. Semakin hari keadaan semakin memburuk, ditambah lagi adanya tembakan yang terus menerus dari para penembak gelap dan bombardir dengan senjata berat. Sampah mulai bertumpuk di jalan-jalan, air minum sehat mulai langka, semua ini memperingatkan kita akan timbulnya bencana besar yang berkaitan dengan lingkungan. Lalat dan nyamuk mulai banyak, penyakit mulai menyebar, seperti penyakit batu ginjal dan sebagainya. Semoga Alloh memberikan keselamatan dan ‘afiyah. Dan tak ada seorangpun yang suka menggembar-gemborkan slogan hak asasi manusia berbicara tentang hal ini walau seujung bibir, seakan warga Dammaj bukan manusia. Demikianlah, dan telah berlalu hari Rabu kemarin dengan keselamatan bagi para thullabul ‘ilm beserta penduduk Dammaj dengan begitu banyaknya tembakan yang mengarah kepada mereka dari semua penjuru. Segala puji bagi Alloh yang maha menjaga hamba-hambanya yang beriman. Kemudian malam harinya suasana cukup tenang, hanya terdengar beberapa
buah mortir yang Alloh selamatkan ahlussunnah darinya.
Naskah diterjemahkan oleh:
Ahmad Rifai bin Mas’ud Al Jawiy
~ semoga Alloh menjaga dan mengampuninya ~
Lihat naskah aslinya di http://www.aloloom.net/show_art.php?id=162
Rabu,11 Dzulhijjah 1434 H
Pemboikotan yang bengis dan blokade terhadap ahlussunnah di Dammaj terus berlanjut sampai hari ini, Rabu 11 Dzulhijjah 1434 H, bertepatan dengan 16/10/2013. Sebagian toko kebutuhan pokok sudah mulai kosong dari bahan makanan, demikian juga obat-obatan semakin menipis dengan banyaknya korban luka-luka yang terus berjatuhan. Kita hanya memohon jalan keluar dari sisi Alloh semata. Rofidhoh Hutsiyyun tidak hanya melakukan blokade makanan dan obat-obatan bahkan lebih dari itu mereka juga menghujani kita dengan senjata-senjata berat dan ringan terhadap penghuni wilayah Dammaj. Mereka tak membedakan antara anak kecil dengan orang dewasa, laki-laki dan perempuan, alim dan bukan alim sama saja bagi mereka, semuanya adalah sasaran tembak. Kita memohon penjagaan Alloh.
Hari Selasa kemarin hari ‘id merupakan hari yang tenang daripada hari-hari yang lain karena si fajir Hutsiyyun tidak mempergunakan senjata berat seharian meskipun para penembak gelap tetap beraksi dan juga rossyasy ukuran sedang dan ringan. Kemudian di malam harinya terutama setelah tengah malam mereka mulai menembaki rumah dan benteng pertahanan dengan senjata berat dan mortir yang menyebabkan satu orang syahid -menurut harapan kita dan Alloh lebih tahu tentang amalannya- yaitu akh Abdulloh Sholeh Muhsin Khurshon salah satu penduduk asli Dammaj dan tiga orang terluka semuanya penduduk Dammaj, yaitu:
1. Akh Dahhan Ali Dahhan Al Wadi’i
2. Akh Adnan Muhammad Harban Al Wadi’i
3. Akh Sulaiman Hadi bin Ahmad Al Wadi’i
Semoga Alloh memberikan keselamatan dan ‘afiah bagi mereka dan segera menyembuhkan mereka. Sungguh Alloh Maha mendengar lagi Maha mengabulkan doa.
Kemudian pada pagi hari ini Rofidhoh Hutsiyyin dengan penuh kesombongan mulai mengerahkan para sniper dan mulai menembak dengan rossyasy kaliber sedang dan kecil ke arah pemukiman penduduk dan thullab tanpa belas kasih dan tanpa pandang bulu.
Semua ini disaksikan oleh seluruh dunia Islam dan seluruh dunia kemanusiaan, akan tetapi tak ada seorangpun yang bergerak untuk
menolong, seakan warga Dammaj bukan manusia. Ini semua disaksikan juga oleh pemerintah Yaman, bahkan pos-pos komando tentara Yaman hanya menonton apa yang terjadi, sedangkan benteng mereka terletak di sepanjang gunung yang mengelilingi Dammaj, akan tetapi mereka tak bergerak sedikitpun, seolah kita ini buka bagian dari negeri Yaman, bukan pula saudara mereka. Kita dibunuh, dilukai, diblokade, rumah kita dihancurkan dan tak seorangpun membela kita.
Hanya saja kita bersandar kepada Robb kita jalla wa ‘ala, Dialah yang akan menolong kita, menghilangkan bencana yang menimpa kita dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Sesungguhnya Alloh membiarkan orang yang berbuat dholim sampai bila Alloh ingin mengazabnya, maka dia tidak akan bisa lari dariNya.
Naskah diterjemahkan oleh:
Ahmad Rifai bin Mas’ud Al Jawiy
~ semoga Alloh menjaga dan mengampuninya ~
Lihat naskah aslinya di http://www.aloloom.net/show_art.php?id=160