Perwakilan Hizbullah ini mengungkapkan, “Pimpinan Kami di Libanon tidak akan membiarkan pemerintahan Suriah tumbang ke tangan para tentara revolusi. Karena, kami akan terkepung oleh musuh-musuh kami di Suriah.”
Para milisi Syi'ah Hizbullah akan tinggal di Suriah "selama mereka dibutuhkan" oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad yang memerangi pejuang oposisi, kepala gerakan bersenjata Syiah di Libanon, Hassan Nasrallah, mengatakan selama penampilan kedua di depan umum menandai acara keagamaan Syiah.
"Selama alasan itu tetap (untuk berperang di Suriah ), kehadiran kami di sana akan tetap," Reuters mengutip perkataan Nasrallah dalam pidato kepada puluhan ribu Syi'ah Libanon menandai upacara keagamaan Asyura di Beirut selatan .
Dalam penampilan publik yang jarang terjadi pada hari Rabu, Nasrallah mengatakan kegagalan untuk mencapai kesepakatan dengan sekutu Iran atas program nuklirnya akan berarti "perang di kawasan itu."
"Mengenai program nuklir Iran, mereka [Barat] akan mencapai kesepakatan atau tidak setuju dan situasi menuju perang," Associated Press mengutip perkataan Nasrallah kepada ratusan pendukungnya dalam penampilan publik yang jarang terjadi di aula raksasa di selatan Beirut.
Nasrallah biasanya muncul melalui sambungan video karena takut pembunuhan yang dilakukan oleh musuh-musuhnya.
" Jika perang pecah, semua orang harus khawatir tetapi yang lain harus lebih khawatir dari kita," katanya, menambahkan "jika pemahaman tercapai antara Iran dan Barat atas program nuklir, pihak kami akan menjadi lebih kuat secara lokal, regional dan internasional."Senada dengan itu, kordinator lapangan Hizbullah, Abu Jihad meyakini bahwa milisi Asad akan menaati instruksinya. “Tentara Asad pasti akan kooperatif dengan mengerahkan pasukan artileri dan angkatan udara kapan saja diperlukan,” pungkasnya.
Strategi melumpuhkan Gerakan Mujahidin Pembebasan Suriah ini sesuai instruksi Hizbulllah. “Segala sesuatunya akan sesuai dengan instruksi kami. Dan tentara Suriah akan melakukan sesuatu berdasarkan rencana kami,” tegas Abu Jihad. (Islamia/aa/Mh/voa-islam.com)