View Full Version
Sabtu, 16 Nov 2013

AS Diam-diam Tawarkan Hadiah 10 Juta Dolar Untuk Penyerang Konsulat Benghazi

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Jumat (15/11/2013) mengatakan, telah secara diam-diam menawarkan hadiah sebesar 10.000.000 juta dolar AS (-+Rp. 115 miliar) sejak Januari untuk informasi yang mengarah kepada mereka yang berada di balik serangan 11 September 2012 yang menewaskan duta besar AS untuk Libya dan tiga orang Amerika lainnya di Benghazi.

Departemen Luar Negeri mengatakan Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah menegaskan bahwa pemerintah AS telah menawarkan hadiah - bagian dari yang disebut Hadiah untuk Program Keadilan dari departemen tersebut- dalam sebuah surat kepada anggota parlemen pada hari Jumat.

Kerry mengungkapkan hadiah tersebut dalam sebuah surat kepada Perwakilan Michael McCaul, seorang Republikan yang memimpin Komite Keamanan Dalam Negeri DPR AS dan yang telah menulis surat kepada sekretaris negara bertanya mengapa Departemen Luar Negeri tidak menawarkan hadiah.

"Departemen Luar Negeri hari ini menegaskan bahwa sejak Januari 2013 Hadiah untuk Program Keadilan (RFJ) telah menawarkan imbalan sampai 10 juta dolar AS untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau penghukuman setiap individu yang terlibat dalam serangan 11-12 September 2012 di Benghazi," kata departemen dalam pernyataannya.

"Karena masalah keamanan dan kepekaan seputar investigasi tersebut, tawaran hadiah acara khusus belum diiklankan secara terbuka di situs RFJ," tambahnya, mengatakan program ini dapat berjalan tanpa mengiklankan hadiah itu di internet.

Militan yang diduga memiliki hubungan dengan afiliasi Al-Qaidah menyerang sebuah komplek diplomatik AS yang dijaga secara longgar dan sebuah pavilyun CIA didekatnya di kota Libya timur pada hari peringatan serangan tahun 2001 di Amerika Serikat, menewaskan Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens dan tiga orang staff diplomatik Amerika lainnya.

Serangan itu memicu perang politik di Capitol Hill, dengan partai Republik menuduh pemerintahan Presiden AS Barack Obama mengatakan pergeseran cerita tentang siapa yang berada di balik serangan tersebut. Partai Demokrat menuduh Partai Republik dari mempolitisir tragedi itu.

(st/Reuters)


latestnews

View Full Version