XINJIANG (voa-islam.com) Polisi Cina menuduh etnis Uighur di Xinjiang Cina telah bersekutu dengan Al-Qaidah untuk memisahkan diri dari Cina.
Korban tewas terdiri atas sembilan penyerang dan dua polisi. Pemerintah daerah Xinjiang mengatakan dalam sebuah pernyataan yang di-posting di mikroblognya bahwa kejadian berlangsung pada Sabtu sore.
Pemerintah menyebutkan, para penyerang menggunakan pisau dan kapak dalam serangan di Desa Bachu di wilayah Serikbuya, dekat kota bersejarah Kashgar. Dua polisi mengalami luka-luka akibat serangan.
Aksi kekerasan sering terjadi di Xinjiang, rumah bagi etnis Muslim Uighur. Tahun ini, terjadi sejumlah insiden mematikan yang melibatkan etnis ini. Yang terakhir, tiga penyerang menabrakkan jip yang mereka tumpangi di depan Lapangan Tiananmen. Tabrakan membunuh dua wisatawan dan tiga pelaku.
Sebelumnya, Reuters melaporkan, Wilayah Xinjiang, China masih terus dihadapkan pada perpecahan antara etnis Han dan etnis Muslim Uighur. Etnis Uighur adalah minoritas di China dengan delapan juta warga di wilayah Xinjiang barat laut. Xinjiang, kerap disebut Turkestan Timur, menjadi otonom sejak tahun 1955, namun terus menjadi korban tindakan keras aparat keamanan Cina.
LSM HAM menuduh pihak berwenang Cina bersikap represif karena berusaha memberangus jutaan (genosida) etnis Han di wilayah itu dengan tujuan akhir melenyapkan identitas dan budaya, bukan masalah terorisme semata.
Dalih Pemerintah China bertidak represif mendesak warga etnis muslim Uighur untuk tidak mengenakan burqa, cadar dan menumbuhkan jenggot bagi para lelaki Muslim.
Para pemuda pria pun tidak diperbolehkan menumbuhkan jenggot panjang," demikian pernyataan pihak Dinas Kehakiman Xinjiang, Kamis (14/11/2013).
Hal ini berbeda dengan analisa lsm & aktivis yang menyatakan sumber utama perlawanan adalah karena faktor keputusasaan atas diskriminasi ekonomi dan sosial serta pembatasan budaya dan agama memicu kemarahan di dalam kalangan warga Uighur.ebanyak 11 orang tewas dalam serangan terhadap sebuah kantor polisi di wilayah barat laut Xinjiang, Cina. Wilayah itu merupakan tempat komunitas etnis Uighur bermukim. (abdullah/rnc/voa-islam.com)