View Full Version
Jum'at, 22 Nov 2013

IM Tolak Tuduhan John Kerry Mereka Mencuri Revolusi Mesir

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Ikhwanul Muslimin Mesir pada hari Jumat (22/11/2013) mengecam komentar Menteri Luar Negeri AS John Kerry yang menuduh mereka mencuri revolusi, mengatakan Washington mendukung penggulingan Presiden Muhamad Mursi yang berasal dari kelompok Islam tersebut.

Kerusuhan telah meningkat di Mesir sejak militer menggulingkan Mursi pada bulan Juli menyusul protes populer terhadap setahun kekuasaannya dan tuduhan bahwa ia terlalu banyak mengkonsentrasikan kekuasaan di tangan Ikhwanul.

Kerry telah membela aksi militer Mesir dan Washington menuduh Mursi telah gagal untuk memenuhi seruan untuk inklusifitas, pemerintah transparan berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi.

Mursi adalah presiden pertama yang dipilih secara bebas Mesir mengambil alih kekuasaan dari junta militer yang menggantikan diktator Hosni Mubarak setelah ia digulingkan oleh protes besar-besaran pada tahun 2011.

Tapi pada hari Rabu Kerry menyampaikan penilaiannya paling keras untuk penggulingan Mursi dan para pendukung Islam dengan mengatakan revolusi warga Mesir "dicuri oleh satu entitas tunggal yang paling terorganisir di negara itu, yaitu Ikhwanul Muslimin".

Sekjen kelompok itu, Mahmoud Hussein menghantam balik Kerry mengatakan Ikhwan memenangkan pemilihan parlemen dan presiden setelah penggulingan Mubarak melalui jajak pendapat "transparan" yang diselenggarakan oleh militer yang memerintah Mesir pada waktu itu dan diamati oleh mantan presiden AS Jimmy Carter.

Hussein menuduh bahwa pemerintah AS "mendukung dan berpartisipasi dalam kudeta" yang menggulingkan Mursi.

"Amerika Serikat "yang mempromosikan demokrasi dan kebebasan di negeri sendiri adalah pendukung terbesar dari kediktatoran dan penindasan," kata Hussein.

Sejak penggulingan Mursi, pemerintah sementara Mesir setingan militer telah menindak keras Ikhwanul Muslimin dengan ribuan pendukungnya ditangkapi dan para pemimpin top kelompok tersebut, termasuk Mursi, diadili atas tuduhan menghasut kekerasan mematikan.

Tindakan keras itu muncul setelah ribuan pendukung Mursi tewas dalam pembantaian oleh pasukan keamanan saat membubarkan secara paksa dua kubu protes pro-Mursi di Kairo pada bulan Agustus. (st/tds)


latestnews

View Full Version