View Full Version
Sabtu, 23 Nov 2013

Dr. Shakil Afridi, Penemu Persembunyian Osama Itu Didakwa Bunuh Bocah

PAKISTAN (voa-islam.com) Dr. Shakil Afridi, seorang dokter Pakistan yang membantu Amerika Serikat menemukan rumah persembunyian Osama bin Laden di Abbotabad dua tahun silam, kini sang dokter didakwa melakukan pembunuhan terhadap seorang anak. Dia gagal dalam menyelamatkan anak yang dioperasi karena penyakit komplikasi.

Kasus ini mencuat karena seorang wanita menyalahkan dokter Shakil Afridi sebagai penyebab kematian putranya dengan dugaan tindakan malpratek terhadap anak kecil tersebut.

 “Kasus ini menitikberatkan pada kematian anak pria bernama Sulaiman di sebuah rumah sakit di wilayah Khyber Agency Pakistan pada tahun 2005 silam, ungkap sang ibu anak tersebut,” tutur seorang pejabat pada Reuters.

Siapa Dr. Shakil Afridi ?

Dr. Shakil Afridi, yang sebelumnya dipuji setinggi langit sebagai pahlawan oleh pejabat AS itu ditangkap oleh pemerintahan Pakistan karena atas informasi darinya tentara AS menyerbu rumah persembunyian Osama di sebuah mansion di kawasan wisata Abbottabad berharga sewa sejuta dolar AS. CIA mengklaim membunuh Bin Laden pada Mei 2011, yang juga merupakan lokasi ditangkapnya Umar Patek awal tahun 2011. 

Serangan AS ke persembuyian Osama Bin Laden itu membuat Paksitan berang itu menangkap Afridi dan membawanya ke meja hijau dengan vonis 33 tahun penjara.

Ajaibnya bulan Agustus 2012 lalu pemerintahan Pakistan membatalkan keputusan tersebut dan menganggapnya sebagai sebuah persidangan yang salah prosedur serta menutut peradilan ulang.

Dengan mencuatnya kasus malpraktek dan dakwaan pembunuhan yang di alamatkan kepada Shakil membuat harapan kebebasan Afridi semakin suram. 

Dr. Shakil Afridi Bekerjasama dengan CIA Endus Rumah Osama

Harian The Guardian di Inggris mengutip beberapa agen CIA yang merekrut seorang dokter Pakistan untuk melaksanakan vaksinasi. Namun CIA menolak memberikan komentar atas laporan itu.

Osama bin Laden

Osama bin Laden tewas dalam serangan pasukan khusus Amerika Serikat di Abbottabad pada tanggal 2 Mei 2011 silam. Osama digerebek karena campur tangan CIA yang merekrut seorang dokter senior Pakistan, Dr. Shakil Afridi, untuk mengatur program vaksinasi di Abbottabad.

Menurut laporan The Guardian, CIA menggelar program itu seteleh mengikuti seorang kurir Laden masuk ke rumah yang ditinggali Osama bin Laden yang berhasil lolos dari kejaran Amerika Serikat selama sepuluh tahun.

Sebelum melancarkan operasi, Amerika Serikat ingin memastikan sampel DNA dari orang yang tinggal di rumah tersebut dengan sampel yang sudah mereka miliki dari kakak Osama.

Harian The New York Times mengutip seorang pejabat Amerika yang mengatakan program vaksinasi dilaksanakan di Abbottabad karena CIA menghadapi kesulitan untuk memastikan Osama memang tinggal di rumah tersebut.

Tiga istri bin Laden dan beberapa anaknya ditangkap dari rumah tersebut setelah operasi penyerbuan atas Osama berlangsung.

Mereka diharapkan bisa memberikan informasi penting tentang kegiatan pemimpin al-Qaida itu dan juga menjadi saksi utama dari operasi pasukan Amerika Serikat yang menewaskan Osama.

Operasi penyerbuan Osama -yang tidak diinformasikan kepada pihak berwenang Pakistan- menyebabkan ketegangan dalam hubungan Pakistan dan Amerika Serikat yang diklaim Amerika berhasil membunuh Osama.

Namun pada kenyataanya Osama meledakkan diri sebelum di sergap pasukan 'Navy Seal 6' alias Angkatan Laut AS, hal ini berdasarkan keterangan seorang pengawal mantan pemimpin Alqaidah mengatakan Osama bin Ladin meledakkan dirinya untuk menghindari penangkapan. 

"Pasukan khusus Amerika Serikat tidak membunuh Usamah Bin Ladin. Dia meledakkan dirinya untuk menghindari ditangkap setelah pasukan Amerika menyerbut tempat persembunyiannya di Pakistan pada 2011," ujar Nabil Abdel Fattah Naim, mantan pemimpin Jihad Islam di Mesir dikutip Al-Arabiya. 

Menurutnya, Presiden Amerika berbohong ketika menyatakan Bin Ladin dikubur di laut. Abdel Fattah mengakui dia tidak hadir di tempat kejadian. Namun dia mengatakan mendengar apa yang terjadi di sana dari sepupu Bin Ladin. Osama mengenakan sabuk peledak selama sepuluh dan bersumpah di depan Kabah untuk tetap menjaga rahasianya sampai mati.

"Para intelijen Amerika merencanakan untuk menangkap hidup-hidup, tapi mereka salah perhitungan. Dia meledakkan dirinya untuk menghindari ditangkap karena ingin melindungi rahasia sampai kematiannya," ujarnya. [dbs/rojul/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version