View Full Version
Senin, 02 Dec 2013

Ribuan Orang Protes Rencana Rasis Israel Usir Arab Badui dari Negev

PALESTINA (voa-islam.com) - Ribuan orang di seluruh dunia telah turun ke jalan untuk memprotes rencana rasis Israel menggusur puluhan ribu orang Arab Badui dari desa-desa mereka di gurun Negev.

Beberapa ribu orang melakukan demonstrasi dalam apa yang disebut sebagai "hari kemarahan" internasional pada hari Sabtu (30/11/2013) di Negev, Haifa, al- Quds (Yerusalem), Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Demonstrasi serupa juga diadakan di London, Berlin, Roma, Istanbul, Kairo dan di beberapa kota di Amerika Serikat.

Polisi Israel menembakkan gas air mata dan menggunakan granat kejut dan meriam air terhadap demonstran damai. Polisi juga menangkap lebih dari 50 orang.

Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu mengkritik protes itu, mengatakan, "Kami tidak akan mentolerir gangguan  tersebut, merujuk pada aksi penolakan rencana itu."

Jika disahkan oleh parlemen Israel, Knesset , 35 desa "tak diakui" Badui akan dihancurkan dan sampai 70.000 orang dipindahkan ke tempat lain.

"Kami semua di sini untuk mengatakan dengan keras dan jelas bahwa Rencana Prawer tidak akan lolos," kata anggota Knesset Arab Ahmad Tibi. "Prawer adalah rencana untuk mengeluarkan- masyarakat adat- Palestina dari tanah mereka di Negev dan mendatangkan pemukim Yahudi."

"Kami adalah warga Palestina, kami adalah minoritas Arab di sini dan meminta untuk diperlakukan sama. Titik pandang Zionis adalah untuk menyingkirkan orang-orang Arab dan Palestina dari tanah mereka yang adalah orang-orang asli di tempat pertama dan mendatangkan pemukim Yahudi. .. kami tidak akan menerima itu, "tambah Tibi.

Amir Abu Quaidar, penyelenggara demonstrasi, mengatakan demonstran berusaha memaksa Tel Aviv untuk menarik rencananya.

"Kami di sini untuk memberikan pesan yang jelas kepada pemerintah Israel bahwa masyarakat Badui adalah warga Palestina , dan kita lihat sekarang protes di seluruh dunia, di Palestina, di AS, Eropa, menentang rencana ini dan untuk mengungkapkan solidaritas dengan alasan Palestina kami." (st/ptv)


latestnews

View Full Version