KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) – Ketua Biro Politik HAMAS, Khalid Meshaal menegaskan bahwa satu-satunya solusi guna menentang kesewenang-wenangan Zionis Israel di Palestina adalah dengan perlawanan. Hal demikian ia sampaikan saat berpidato dalam acara “Special Talk by Mr. Khalid Meshaal”, Rabu (4/12) di Cultural Activity Center (CAC), International Islamic University Malaysia (IIUM). Acara yang terselenggara atas kerjasama IIUM dengan Palestinian Cultural Organization Malaysia (PCOM) itu terbuka untuk umum dan juga dihadiri oleh Rektor IIUM, Prof. Dato' Zaleha Kamaruddin.
Khalid Meshaal berkunjung ke Malaysia untuk pertama kalinya atas undangan UMNO dalam rangka menghadiri forum internasional dua hari yang dihadiri oleh lebih dari 30 partai politik dari 125 negara. Forum tersebut diselenggarakan bersamaan dengan pertemuan tahunan UMNO, partai utama dalam koalisi Barisan Nasional (BN) pimpinan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak.
KMDi awal pidatonya, Pimpinan HAMAS itu menyatakan bahwa Malaysia patut berbangga dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki Negeri Jiran itu, dimana hal tersebut terlihat dengan berdirinya berbagai universitas, salah satunya IIUM. Selain itu, ia juga mengungkapkan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Malaysia yang selama ini senantiasa memberikan dukungan dan bantuan kepada Palestina.
Pada kesempatan tersebut, pimpinan HAMAS itu memaparkan bahwa ke depan, setidaknya ada tiga model sistem yang akan dianut oleh negara-negara Arab, yaitu demokrasi, kemajuan, dan kekuatan. Namun naifnya, ungkap Meshaal, negara-negara Arab saat ini seolah sudah terlanjur tersemat dengan stigma tidak mampu berdemokrasi. Mereka hanya dilahirkan untuk hidup di bawah sistem diktator, seperti yang terjadi di Mesir dan Suriah. Dalam hal ini, lanjut Meshaal, Malaysia adalah model negara Islam yang patut dijadikan contoh oleh negara-negara Arab dan Islam dalam hal demokrasi dan kemajuan. Malaysia berhasil mengembangkan sistem demokrasi dan memadukannya dengan kemajuan dalam berbagai bidang, seperti halnya di Turki. Pimpinan HAMAS itu juga percaya bahwa demokrasi adalah sistem yang mampu membangun kemajuan, teknologi, kekuatan, dan pertahanan suatu negara.
Terkait krisis Palestina, di hadapan ratusan hadirin yang memadati gedung CAC, Khalid Meshaal menegaskan bahwa musuh rakyat Palestina yang sebenar-benarnya adalah Israel. Israel-lah yang membunuh tokoh-tokoh penting Palestina. Israel yang memblokade jalan-jalan menuju Gaza dan merampas tanah mereka. Isreal pula yang mengubah peta Al-Quds dan membagi-bagi wilayah Masjidil Aqsha. Kendati demikian, umat Islam yang berada di seluruh dunia, ucapnya, akan bersatu melawan keangkuhan Zionis Yahudi itu. Ia juga menambahkan bahwa solusi yang selama ini diusulkan kepada Palestina adalah bernegosiasi dengan Israel. Namun, negosiasi tersebut selalu buntu dan tidak pernah menghasilkan apa-apa.
“Negosiasi bersama Israel tidak pernah mengembalikan sejengkal pun tanah Palestina. Dan nyatanya, Israel terus membantai rakyat kami. Maka, solusi satu-satunya adalah dengan jalan perlawanan, karena Zionis Yahudi itu hanya paham dengan bahasa senjata. Israel memang lebih kuat. Tapi jangan takut. Selama iman masih ada dalam jiwa kita, maka Allah akan mengalahkan Israel,” lantangnya yang disambut pekikan takbir para hadirin. (islamianews)