SANAA, YAMAN (voa-islam.com) - Sembilan orang telah tewas dalam pertempuran sektarian di Yaman utara antara pemberontak Syi'ah Houthi dan Muslim Sunni yang didukung oleh suku-suku setempat, seorang sumber suku mengatakan Jumat (20/12/2013).
"Tujuh pemberontak Syi'ah Houthi dan dua anggota suku tewas pada Kamis dalam bentrokan, yang yang terus berlanjut sebentar-sebentar," terutama di daerah Kitaf di utara Saada dan di provinsi tetangga Amran, kata sumber itu kepada AFP.
Suku-suku Sunni bersenjata berat telah mengerahkan pasukan ke Saada dan provinsi Amran untuk mencoba untuk melonggarkan blokade Syi'ah Houthi terhadap penduduk Sunni di wilayah tersebut.
Seorang juru bicara untuk kelompok Sunni dari komunitas salafi, Khaled al-Azzani, hari Jum'at mengkonfirmasi jumlah kematian itu kepada AFP.
Azzani menambahkan bahwa kelompok salafi telah menderita korban tewas sebanyak "180 orang, termasuk 23 anak-anak dan empat wanita, dan 510 lainnya luka-luka".
"Di antara orang-orang yang gugur ada mahasiswa asing, berasal dari Maghreb, Eropa, Prancis dan Amerika," katanya tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Dia menyebut situasi di Dammaj "tragis," mengatakan pemberontak Syi'ah Houthi membombardir kota dengan senjata berat.
Seorang pejabat dari pemberontak Syi'ah Houthi, Ali al-Bakheeti, mengatakan bentrokan di Amran telah menyebabkan korban tewas dan terluka, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pertempuran meletus pada akhir Oktober di kota Dammaj provinsi Saada, yang dihuni mayoritas Muslim Sunni dan tempat sekolah agama Muslim Sunni terkemuka Darul Hadits, setelah serangan yang dilakukan oleh pemberontak Syi'ah Houthi di salah satu masjid di sekolah tersebut.
Pemberontak Syi'ah Houthi menuduh Sunni di Dammaj mengubah pusat kota menjadi "barak nyata bagi ribuan orang asing bersenjata", referensi ke ma'had Darul Hadits. Tuduhan itu dibantah oleh kelompok Salafi, mengatakan bahwa orang asing tersebut adalah para mahasiswa dari berbagai negara yang ingin belajar ilmu agama di ma'had tersebut. (st/tds)