CAIRO (voa-islam.com) - Pejabat Peresiden Mesir Adli Mansur, dalam pertemuan selama empat jam , mengatakan bahwa ia berencana mengeluarkan keputusan yang memperkuat parlemen mendatang melawan pembubaran parlemen, Senin, 23/12/2013.
Tapi ia menyerah tentang ide ini setelah diskusi rinci dengan para ahli hukum senior Mesir, dan memperingatkan para elit politik dan sosial di negaranya, kemungkinan ancaman perpecahan antara kubu pendukung pro – kudeta dengan para penentang kudeta. “Ini akan membuka jalan bagi kembalinya Ikhwanul Muslimin”, ujar Adli Mansur .
Berbicara kepada wartawan, seniman, aktor dan atlet, Adli Mansour mengatakan bahwa "roadmap" yang menjadi topeng militer, hanya bisa bertahan hidup dengan “dukungan rakyat yang kuat”. Adli Mansur memperingatkan perpecahan antara aliansi kekuatan revolusi “25 Januari dan 30 Juni”, jika tidak kita bangun dan selesaikan, maka mereka (Ikhwanul Muslimin) akan menguasai parlemen dalam jumlah yang lebih besar”, ujar Adli. “Ikhwan mampu mengorganisir dan memobilisasi rakyat Mesir dan para anggotanya secara efektif”, tambah Adli.
Mansour mengatakan bahwa roadmap adalah kesempatan terakhir bagi kekuatan-kekuatan sipil, termasuk Al - Nour Partai (Salafi), mendapatkan pemerintahan sipil Mesir. “Saya tidak berpikir bahwa tentara akan bergerak lagi, jika orang-orang tidak mencari anggota parlemen yang tepat saat ini.
Bagaimanapun Adli Mansur telah memanipulasi dan menipu berbagai kekuatan politik Mesir, bertujuan memperkokoh militer Mesir, di mana rakyat Mesir sudah tidak menginginkan lagi kediktatoran militer di Mesir. Adli Mansur sangat takut dengan kuatnya dukungan rakyat Mesir terhadap Jamaah Ikhwan. af/hh