KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Pasukan keamanan Mesir telah menangkap 54 anggota Ikhwanul Muslimin karena dituduh menyerang polisi dan melakukan tindakan kekerasan.
Dalam sebuah pernyataan hari Kamis (26/12/2013), kementerian itu mangklaim bahwa tujuh anggota Ikhwanul telah ditangkap di kota pantai Alexandria karena menghasut protes dan melakukan tindakan kekerasan.
Sepuluh anggota Ikhwanul Muslimin ditahan di provinsi Aswan selatan dan 20 lain di provinsi Fayoum tengah atas tuduhan yang sama, kata kementerian tersebut.
Sebanyak 18 anggota kelompok itu juga ditangkap di provinsi Assuit selatan, provinsi kanal Suez dan provinsi Delta Nil Sharqiya.
Gelombang penangkapan terjadi tak lama setelah pemerintah secara resmi menunjuk kelompok Ikhanul Muslimin, asal Presiden terguling Muhamed Mursi, sebagai sebuah "organisasi teroris."
Keputusan itu muncul satu hari setelah pemboman mematikan di kota Delta Nil Mansoura yang menewaskan 16 orang, sebagian besar polisi.
Sejak itu Mursi digulingkan pada 3 Juli, ratusan pemimpin dan anggota Ikhwanul Muslimin telah ditangkap dan dituduh menghasut kekerasan dan melakukan serangan terhadap kantor polisi dan gereja-gereja.
Ikhwanul Muslimin menyangkal keras tuduhan itu, mengatakan itu bermotif politik.
Tak pernah dikalahkan
Sementara itu seorang aktivis Aljazair terkemuka telah mengecam keputusan Mesir menunjuk Ikhwanul Muslimin sebagai "kelompok teroris," menggambarkan langkah itu sebagai upaya untuk memaksa gerakan Islam tertua di negara itu untuk meninggalkan "haknya" untuk mempertahankan legitimasi konstitusional.
"Keputusan ini merupakan bagian dari strategi yang direncanakan oleh otoritas kudeta yang bertujuan memaksa Ikhwanul Muslimin menyerahkan haknya untuk membela legitimasi [konstitusional]," kata Abderrazek Makri, kepala Gerakan Aljazair untuk Masyarakat Perdamaian (MSP), mengatakan kepada Anadolu Agency.
"Sepanjang sejarah manusia, pengalaman menunjukkan bahwa taktik tersebut adalah sia-sia dan bahwa kehendak rakyat selalu menang pada akhirnya," kata Makri.
"Selain itu," lanjutnya, "Ikhwanul Muslimin telah ditekan oleh tiran dalam segala hal [di masa lalu], tetapi tidak pernah dikalahkan."
Kepala MSP Aljazair tersebut, yang dekat dengan Ikhwanul Muslimin Mesir, berpendapat bahwa " otoritas kudeta [di Mesir] telah melakukan segala yang mereka bisa untuk mendorong Ikhwanul Muslimin untuk menggunakan kekerasan-. tetapi gagal." (st/wb)