BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Pemerintah Suriah merusak sebuah gencatan senjata berumur sehari di sebuah kota yang dikuasai pejuang oposisi di dekat Damaskus hari Kamis (26/12/2013) ketika pasukan rezim Assad menembaki kota yang yang terkepung tersebut dengan senjata mesin berat tanpa alasan yang jelas, para aktivis mengatakan.
Bentrokan pecah di Moadamiya, dekat ibukota pada Kamis sore, sehari setelah sumber-sumber oposisi dan rezim mengumumkan gencatan senjata untuk kota tersebut, yang telah berada di bawah pengepungan menyesakkan tentara pemerintah selama setahun.
Pihak oposisi menyalahkan pasukan Presiden Bashar Al-Assad untuk pelanggaran gencatan senjata itu.
"Mereka melepaskan tembakan senapan mesin berat tanpa alasan apapun. Ini berarti ada orang-orang dari rezim yang tidak ingin pengepungan di kota kami untuk dicabut. Mereka mencoba untuk mengakhiri gencatan senjata dengan cara apapun yang mungkin," kata Ahmad, aktivis lokal, kepada AFP melalui Internet.
Komisi Umum Revolusi Suriah, sebuah jaringan aktivis di lapangan, mengkonfirmasi pertempuran itu, dan mengatakan tentara telah mengirim "bala bantuan berat" menuju kota tersebut.
Pada hari Rabu pejuang oposisi mengibarkan bendera nasional Suriah di atas bangunan tertinggi kota sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata sebagai syarat untuk memungkinkan bahan makanan masuk untuk para warga sipil yang terperangkap di kota tersebut. Namun demikian Ahmad mengatakan tidak ada makanan yang telah tiba.
Tentara Pembebasan Suriah (FSA) menduduki Mouadamiya tahun lalu dan pemerintah telah berusaha untuk merebut kembali daerah itu dengan pengepungan yang mengakibatkan tersendatnya suplai makanan, obat-obatan dan bahan bakar.
Pengepungan ketat yang dilakukan oleh rezim Assad di kota Mouamadiya telah menyebabkan anak-anak meninggal akibat gizi buruk, dan ribuan orang menghadapi kelaparan. Beberapa bahkan terpaksa makan daun untuk bertahan hidup. (st/tds)