CAIRO (voa-islam.com) - Kelompok mahasiswa yang mendukung Jamaah Ikhwanul Muslimin di Mesir bentrok dengan polisi di kampus Universitas Al Azhar di Kairo, dan menewaskan satu orang mahasiswa hari Sabtu (28/12).
Polisi beralasan melakukan serangan ke kampus itu, karena para mahasiswa yang mendukung Ikhswan, mencegah rekan-rekan mereka untuk mengikuti ujian dan kemudian membakar gedung Fakultas Perdagangan, ujar fihak polisi, dan mereka berupaya membubarkan para mahasiswa.
Klaim bahwa mahasiswa membakar gedung itu sudah dibantah, dan yang melakukan pembakaran adalah fihak polisi. Selama aksi berlangsung tampak polisi menggunakan senjata dan menembakkan gas air mata. Tak kurang 60 orang pendukung Ikhwanul Muslimin.
Kekerasan terjadi sehari setelah lima orang tewas dalam bentrok antara aparat keamanan dan pendukung Ikhwanul Muslimin di sejumlah lokasi di Mesir. Pada hari Rabu (25/12) pemerintah dukungan militer menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris, yang dengan penetapan ini pemerintah menyita bisa aset organisasi tersebut. Gerakan ini sudah dilarang beraktivitas sejak September lalu.
Bentrok antara polisi dan mahasiswa pendukung Ikhwanul Muslimin terus terjadi diberbagai di kampus Universitas Al Azhar sejak Presiden Mohamed Morsi digulingkan militer bulan Juli.
Kelompok Bait Anshar al-Maqdis telah mengaku ber tanggungjawab atas serangan kantor polisi di Mansoura, menewaskan 16 orang polisi, dan melukai lebih 160 orang polisi. Hari ini, diberitakan pula, kantor intelijen di Mansoura juga mendapatkan serangan bom mobil, dan megakibatkan empat orang luka. Serangan-serangan dan kekacauan di Mesir, sejak militer Mesir mengambil alih kekuasaan di negeri itu. fh/wb.