RUSIA (voa-islam.com) - Seorang pembom jibaku perempuan menyerang sebuah stasiun kereta api di kota Rusia selatan, hari Ahad (29/12/2013), kata pihak berwenang, menewaskan sedikitnya 13 orang dalam ledakan mematikan semacam itu di luar wilayah bergolak Kaukasus Utara dalam tiga tahun terakhir.
Ledakan tersebut yang terjadi hanya dua bulan setelah pembom jibaku lain menyerang di kota Rusia yang sama akan meningkatkan kekhawatiran serangan oleh pejuang Islam ketika Rusia bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014 di kota Laut Hitam Sochi dalam waktu kurang dari enam pekan.
Komite Anti-Terorisme Nasional Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan seorang pembom jibaku perempuan disalahkan untuk ledakan hari Ahad. Sedikitnya 13 orang tewas dalam serangan itu, kata seorang juru bicara penyelidik Rusia dalam sebuah pernyataan.
Meski belum ada pihak yang menyatakn bertanggung jawab atas peristiwa tersebut, namun dalam beberapa tahun terakhir, "black widow" atau "janda hitam" telah dipersalahkan atas beberapa aksi serangan jibaku di wilayah Rusia dan sekitarnya.
Istilah "black widow" atau "janda hitam" tersebut digunakan pers Rusia untuk mewakili para janda mujahid, yang rela menjadi bomber demi menuntut balas atas kematian suaminya dalam serangan militer Rusia di wilayah-wilayah seperti Chechnya, Dagestan and Ingushetia. Di Kaukasus Utara.
Meski demikian, tidak semua yang disebut “Janda-janda Hitam” adalah mereka yang kehilangan suami, ada pula yang kehilangan saudara lelaki atau keluarga dekat.
(st/Reuters)