ANBAR, IRAK (voa-islam.com) - Sedikitnya 13 orang tewas menyusul bentrokan yang meletus ketika polisi Syi'ah Irak bergerak untuk membongkar sebuah kamp protes Muslim Sunni di provinsi Anbar barat pada hari Senin (3/12/2013), polisi dan sumber-sumber medis mengatakan.
Kamp itu telah menjadi gangguan bagi Perdana Menteri Nuri Al-Maliki sejak demonstran Sunni mendirikan kamp serupa tahun lalu untuk menunjukkan prots terhadap apa yang mereka lihat sebagai marginalisasi Muslim Sunni oleh pemerintahan Syi'ah Irak.
Sumber-sumber polisi mengklaim bentrokan Senin pecah ketika sejumlah pria bersenjata menembaki polisi pasukan khusus yang berusaha memasuki Ramadi, kota barat di mana kamp protes berada.
Suara tembakan dan ledakan terdengar di beberapa bagian kota. Orang-orang bersenjata menghancurkan empat kendaraan polisi dan menewaskan sedikitnya tiga polisi di utara Ramadi, kata satu sumber.
Mayat 10 orang lain yang tewas dalam bentrokan dibawa ke kamar mayat Ramadi, sumber-sumber rumah sakit dan kamar mayat mengatakan kepada Reuters
Di Fallujah, orang-orang bersenjata menyerang patroli tentara yang dikerahkan di sepanjang jalan raya utama menuju Ramadi.
Sheikh Abdul Malik Al - Saadi, seorang ulama Sunni yang berpengaruh yang sebelumnya meminta pengunjuk rasa untuk tetap damai, mengecam operasi tersebut dan meminta aparat keamanan untuk ditarik segera untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut. (st/wb)