JOHOR (voaa-islam.com) - Kabar gembira bagi Umat Islam di wilayah perbatasan Malaysia Singapura ini, pasalnya mulai hari Jumat (03/01) ini mulai diterapkan libur agar umat Islam mudah tunaikan shalat Jumat.
Libur pada hari Jumat dan Sabtu ini diumumkan Sultan Johor Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar November lalu setelah mendapatkan masukan dari berbagai pihak dan akan menerapkan libur akhir pekan pada hari Jumat dan Sabtu, untuk memudahkan warga Muslim melakukan ibadah shalat Jumat.
Perubahan ini tidak menuai kritikan dari warga non-Muslim dan mereka yang berbisnis karena libur ini tidak berlaku bagi pihak swasta, kata Hu Pang Chaw, ketua perhimpunan pendukung Partai Islam Se-Malaysia, PAS, yang tinggal Ayer Hitam, Johor.
"Pada mulanya ada yang mengeluh, namun sekarang sudah memaklumi, bank-bank tetap libur Sabtu Minggu dan bisnis mereka tidak ada masalah," kata Hu kepada BBC.
Perubahan libur yang mulai berlaku pekan ini diwajibkan pada semua kantor-kantor pemerintah namun tidak diwajibkan bagi sektor swasta.
Para pejabat mengatakan langkah itu tidak akan mempengaruhi ekonomi di salah satu negara bagian terkaya di Malaysia itu karena perusahaan swasta dapat menentukan sendiri hari libur mereka.
Perubahan di Johor ini kembali seperti yang diterapkan 15 tahun lalu.
Saat ini, negara bagian di Malaysia yang menerapkan libur pada hari Jumat dan Sabtu adalah Kedah, Kelantan, dan Trengganu.
Keputusan semacam ini memang bukan ihwal baru bagi Malaysia. Namun, kasus Johor menjadi unik karena lokasinya yang berbatasan dengan Singapura. Johor juga menjadi rumah bagi kelompok ekspatriat. Beberapa penduduk Singapura setiap hari pulang pergi ke Johor, hanya untuk bekerja.
Menanggapi kecemasan ini, Perdana Menteri Johor, Mohamed Khaled Nordin, menyatakan sektor swasta dapat memutuskan antara dua pilihan. Mereka bisa melanjutkan liburan mingguan Sabtu-Minggu, atau mengikuti peraturan baru pemerintah. [bbc/brbs/umar/voa-islam.com]