BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Tentara Irak gagal merebut kembali wilayah yang dikuasai mujahidin di ibukota provinsi Anbar Ramadi dalam serangan malam hari yang menyebabkan empat warga sipil tewas, petugas medis dan keamanan mengatakan pada hari Selasa (7/1/2014).
Para mujahdin yang setia kepada Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) masih menguasai bagian selatan kota, terletak di sebelah barat Baghdad, setelah melawan balik atas serangan tersebut, kata polisi.
"Pasukan keamanan dan suku bersenjata pada akhir malam mencoba untuk memasuki daerah yang dikontrol oleh ISIS di selatan kota," seorang kapten polisi di Ramadi mengatakan kepada AFP.
"Bentrokan meletus pada 11 malam dan berakhir pagi ini pukul 06:00 pagi. Pasukan keamanan gagal untuk memasuki wilayah tersebut dan ISIS masih memegang kendali."
Empat warga sipil tewas dan 14 terluka dalam pertempuran itu, Dr Ahmed Abdel Salam dari rumah sakit Ramadi mengatakan kepada AFP.
Dia tidak punya angka untuk setiap korban di jajaran baik tentara maupun mujahidin.
Serangan rudal Irak di Ramadi menewaskan 25 mujahidin, klaim juru bicara kementerian pertahanan.
"Pasukan Irak menargetkan mujahidin dengan "serangan rudal, mengakibatkan pembunuhan 25 orang," kata Staf Letnan Jenderal Mohammed Al-Askari kepada AFP.
Loyalis ISIS mengambil keuntungan dari gelombang kemarahan di kalangan orang Arab Sunni menyusul pembersihan sebuah kamp protes berumur setahun - di luar Ramadi pada 30 Desember, untuk merebut sebagian besar wilayah kota dan keseluruhan dari Fallujah ke timur.
Nuri Al-Maliki desak suku Sunni Fallujah usir Al-Qaidah
Tentara masih terus menahan posisi di luar kota untuk memungkinkan warga sipil untuk meninggalkan sebelum meluncurkan serangan, kata beberapa sumber keamanan .
"Hari ini tentara mengerahkan bala bantuan baru yang didukung oleh tank dan kendaraan lapis baja ke daerah sekitar 15 kilometer timur Fallujah," kata kapten polisi tersebut kepada AFP.
Perdana Menteri Nouri Al-Maliki telah memerintahkan tentara untuk mempersiapkan serangan untuk mendapatkan kembali kontrol dari Fallujah dan Ramadi.
Tapi dia telah mengatakan ia ingin memberikan waktu suku-suku bersenjata berat di provinsi Anbar untuk mengusir pejuang ISIS sebelum bergerak maju.
Bagian-bagian dari Ramadi dan seluruh Fallujah lepas kontrol dari pasukan pemerintah Syi'ah Irak pekan lalu, mujahidin pertama kalinya telah melakukan semacam kontrol terbuka di kota-kota besar sejak puncak pemberontakan yang diikuti invasi pimpinan AS tahun 2003. (st/aby)