NAIROBI, KENYA (voa-islam.com) - Orang-orang bersenjata yang menyerang sebuah mall kelas atas di ibukota Kenya, yang menewaskan sedikitnya 67 orang, kemungkinan meninggal dalam serangan tersebut, seorang pejabat FBI mengatakan.
Dennis Brady, Atase Hukum FBI di Nairobi, mengatakan dalam sebuah wawancara yang diposting Jumat di website biro tersebut: "Kami percaya, seperti halnya pemerintah Kenya, bahwa empat orang bersenjata di dalam mal tersebut tewas."
"ERT kami (Evidence Response Team) membuat temuan yang signifikan, dan tidak ada bukti bahwa salah satu penyerang meloloskan diri dari daerah di mana mereka berdiri terakhir," katanya.
Perimeter TKP sangat ketat membuat meloloskan diri tidak mungkin, katanya.
"Selain itu, mendapati para penyerang meloloskan diri, itu akan dirayakan secara terbuka dan dimanfaatkan untuk tujuan propaganda oleh Al-Shabaa. Itu belum terjadi" katanya dalam wawancara yang diposting .
Pernyataan ini berbeda dengan temuan dari Departemen Polisi New York (NYPD) yang ikut melakukan penyelidikan..
Sebuah laporan Departemen Polisi New York (NYPD) tentang serangan tersebut mengemukakan adanya kemungkinan orang-orang bersenjata tersebut mungkin telah lolos.
Pejabat atas Departemen Luar Negeri resmi untuk Afrika, Linda Greenfield - Thomas, mengatakan pada Desember laporan NYPD tidak mencerminkan posisi pemerintah AS.
Pejabat FBI berada di tempat kejadian dari hari pertama, dan peran mereka adalah untuk memfasilitasi, memungkinkan dan membantu penyelidikan Kenya dan penuntutan, kata Brady .
TKP menyusul serangan itu "sangat rumit," katanya, karena dalam proses melawan para penyerang, ada ledakan dan tembakan yang terus menyala, akhirnya menyebabkan bangunan empat lantai runtuh ke dalam lubang yang membara selama berpekan-pekan.
"Ini adalah tempat yang sangat sulit untuk bekerja. Sementara ERT melakukan tugasnya, setiap tangki propana saat ini dan waktu itu akan meledak atau kendaraan di tepi keruntuhan akan jatuh dan terbakar," katanya
Empat orang didakwa di pengadilan oleh pihak berwenang Kenya sehubungan dengan serangan itu yang secara langsung terhubung ke individu yang secara fisik melakukan serangan tersebut, katanya.
Investigasi terus berlanjut untuk mengidentifikasi seluruh jaringan yang melakukan serangan itu, katanya.
Mujahidin Al-Shabaab yang terkait Al-Qaidah menyatakan bertanggung jawab atas serangan 21 September di Nairobi Westgate Mall. Al- Shabaab mengatakan serangan itu sebagai pembalasan karena Kenya mengirim pasukan ke Somalia untuk memerangi mujahidin. (st/tds)