BANGUI, AFRIKA TENGAH (voa-islam.com) - Situasi yang mulai relatif tenang di Republik Afrika Tengah (CAR) terancam kembali rusak setelah massa dan milisi Kristen yang tidak suka perdamaian terjadi mengancam untuk membunuhi umat umat Islam di negara tersebut, Press TV melaporkan.
Ada banyak laporan tentang serangan terhadap masjid-masjid dan penjarahan terhadap toko-toko dan rumah-rumah milik Muslim di ibukota CAR, Bangui.
"Orang-orang Kristen hanya ingin menghancurkan umat Islam, mereka membunuhi Muslimah dan anak-anak di sini. Kami takut. Kami tidak tahu mengapa mereka menyerang kita. Mereka tidak ingin kita ada di Republik Afrika Tengah, di mana lagi bisa kita pergi," kata seorang pria Muslim kepada Press TV di Bangui.
Pernyataan ini muncul ketika massa Kristen mengatakan kepada Press TV," Kami akan melakukan apa yang umat Islam lakukan untuk kita. Mereka membunuhi kami, jadi kami akan melakukan hal yang sama kepada mereka. Kami menginginkan perdamaian di negeri ini. Kami menginginkan perdamaian di Republik Afrika Tengah. Jadi kami akan memotong leher semua Muslim."
Negara Afrika terjun ke kerusuhan mematikan Maret 2013, ketika milisi Kristen melancarkan serangan di ibukota.
PBB telah memperingatkan genosida sektarian potensial di negara Afrika.
Kekerasan telah berkecamuk di negara itu bahkan setelah para pemimpin sementara negara itu Presiden pertama CAR yang berasal dari Muslim, Michel Djotodia dan Perdana Menteri Nicolas Tiangaye keduanya mengundurkan diri pada hari Jumat dalam upaya untuk meredakan ketegangan.
Ribuan orang asing yang terjebak dalam kekerasan di CAR sudah mulai meninggalkan Bangui.
Antoine Mbao Bogo, presiden Palang Merah setempat, hari Ahad (12/1/2013) menegaskan 13 kematian dalam dua hari berturut-turut menyusul bentrokan intens di ibukota negara itu sejak 10 Januari.
Kematian telah menyebarkan ketakutan di Bangui, dan banyak jalan-jalan di kota yang sepi pada hari Ahad. (st/ptv)
Ket: Massa Kristen saat menghancurkan masjid di salah satu wilayah Bangui , ibukota Republik Afrika Tengah