BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Perdana Menteri Syi'ah Irak Nouri al-Maliki menyerukan sikap keras internasional terhadap negara-negara yang mendukung mujahidin Al-Qaidah.
Pada hari Rabu (15/1/2014), Perdana Menteri Syi'ah itu mendesak aksi global terhadap negara-negara yang memberikan dukungan kepada mujahidin yang beroperasi memerangi pemerintah Syi'ah Irak, mengatakan Baghdad sedang berperang untuk mempertahankan dunia, kemanusiaan dan keadilan.
Komentar Maliki, datang setelah gelombang baru kekerasan terhadap warga dan pasukan keamanan menewaskan puluhan orang di seluruh Irak.
"Jika kita diam, itu berarti menciptakan kejahatan negara kecil jahat yang akan mengacaukan keamanan di kawasan itu dan dunia," kata Maliki, menambahkan bahwa, pertempuran akan lama dan akan terus berlanjut.
Menurut pejabat Irak, hampir 60 orang tewas dan puluhan terluka dalam serangkaian serangan bom di Irak pada hari Rabu.
Dalam insiden paling mematikan, sebuah bom meledak di sebuah tenda pemakaman di Shatub, sebuah desa dekat kota utara Baqubah, menewaskan sedikitnya 18 orang. 34 orang lainnya tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika beberapa bom mobil meledak di Baghdad.
Di tempat lain, di kota Mosul, setidaknya enam tentara tewas dalam ledakan bom.
Tidak ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, namun para pejabat Irak mengatakan para tersangka utama adalah mujahidin yang terkait dengan Al-Qaidah.
Insiden terbaru dalam serangkaian serangan di seluruh Irak telah menyebabkan puluhan orang tewas sejak awal tahun ini.
Kementerian Dalam Negeri Irak mengklaim bahwa mujahidin telah meluncurkan sebuah perang terbuka di Irak karena mereka ingin mendorong negara Timur Tengah itu ke dalam kekacauan.