GAZA CITY (voa-islam.com) - Seorang juru bicara Hamas mengatakan hari Jumat (14/2/2014) bahwa faksi itu akan menganggap setiap kehadiran militer internasional dalam sebuah negara Palestina di masa depan sebagai pasukan "pendudukan".
Selama unjuk rasa di Rafah di Jalur Gaza selatan Jumat malam, Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa pasukan internasional yang ditempatkan di Palestina sebagai hasil dari perjanjian perdamaian dengan Israel akan diperlakukan sama dengan pendudukan Israel.
Abu Zuhri meminta Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas untuk menarik diri dari negosiasi dengan AS dan Israel, mengatakan pembicaraan tersebut hanya melayani untuk "mengakhiri masalah Palestina dan apa yang tersisa dari hak-hak dan prinsip-prinsip Palestina."
"Tidak ada yang telah mengijinkan Anda (Abbas) untuk berbicara atas nama rakyat Palestina, atau atas nama Hamas atau faksi lain," katanya.
"Kenapa anda tidak mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang sedang terjadi dalam negosiasi rahasia tersebut? Jika Anda jujur, pergi ke orang-orang Anda dan mengatakan yang sebenarnya dan berikan mereka rincian."
Abu Zuhri mendesak semua faksi Palestina untuk menentang pembicaraan damai yang sedang berlangsung dan setiap perjanjian yang muncul, mengatakan bahwa setelah beberapa dekade putus-sambung pembicaraan, negosiasi telah terbukti sebuah "fatamorgana."
Sebalumnya pada 2 Februari, Mahmoud Abbas mengatakan dalam sebuah wawancara dengan New York Times bahwa ia akan menyambut pasukan NATO pimpinan AS untuk ditempatkan pada semua penyeberangan perbatasan di negara Palestina masa depan sebagai alternatif untuk pasukan Israel.
Israel telah bersikeras mempertahankan kehadiran militer mereka di Lembah Yordan, menolak ide pasukan internasional. (by/maan)