SURIAH (voa-islam.com) - Dewan Tertinggi Militer oposisi Suriah mengumumkan pada hari Ahad (6/2/2014) bahwa Jenderal Salim Idriss, pemimpin kelompok oposisi bersenjata utama Tantara Pembebasan Suriah (FSA), telah dicopot dari jabatannya dan digantikan dengan Brigadir Jenderal Abdullah Al-Bashir, Al Arabiya News Channel melaporkan.
Dalam sebuah siaran video di Internet, koalisi pejuang oposisi mengatakan dewan militer telah memutuskan untuk mengganti Salim Idriss karena "kesulitan yang dihadapi oleh revolusi Suriah " dalam pertempuran dengan rezim Presiden Bashar Al-Assad.
Pengumuman ini datang di tengah pembicaraan damai yang macet antara pemerintah Suriah dan oposisi di Jenewa, dan serentetan pertempuran baru di lapangan di negara yang dilanda perang tersebut.
"Waktu yang dihabiskan oleh Salim Idriss sebagai kepala FSA ditandai dengan [kepemimpinan] tidak efektif, kelemahan, dan perpecahan yang kuat, terutama dalam beberapa bulan terakhir," kata Abdullah Nasser al-Ayed, seorang analis militer.
Kepemimpinan Idriss telah dipertanyakan untuk beberapa waktu
Pada bulan Desember, Menteri Pertahanan oposisi Koalisi Nasional Suriah, Asa'ad Mustafa, mengatakan bahwa Idriss telah gagal dalam jabatannya.
"Salim Idriss telah gagal untuk membuat suatu lembaga," katanya, menurut Daily Telegraph yang berbasis di London," Saya tidak berpikir segala sesuatunya dapat dilanjutkan dengan cara yang sama."
Salim Idriss telah memimpin kelompok oposisi bersenjata utama Suriah Tentara Pembebasan Suriah (FSA), berhaluan nasionalis sekuler yang didukung Barat, sejak Desember 2012 setelah membelot dari tentara Assad di mana ia menjabat posisi jenderal.
Sebagai bentuk penegasan komitmennya kepada Barat yang selama ini menyutradarai Dewan Militer dan Aliansi Nasional Suriah, Salim Idriss pernah menyatakan akan memerangi kelompok mujahidin Al-Qaidah dan yang berafiliasi dengan kelompok tersebut. (by/aby)