KANADA (voa-islam.com) - Pemerintah Kanada telah memberikan identitas dan paspor baru untuk seorang agen dari badan mata-mata Israel, Mossad yang terlibat dalam sebuah plot pembunuhan di tahun 2010.
Agen Mossad tersebut, yang identitasnya tidak diungkapkan, menerima identitas dan pasport baru setelah partisipasinya dalam pembunuhan pemimpin Hamas Mahmoud Al-Mabhouh di Dubai pada 2010 lalu, kantor berita Kanada QMI mengutip Arian Azabar, seorang pebisnis mengatakan.
"Gadis yang bertanggung jawab atas berkas pada paspor Kanada...mengatakan padaku tentang hal itu, Azabar mengatakan.
Al-Mabhouh sendiri tewas dibunuh di kamar hotelnya oleh tim yang terdiri dari sepuluh agen Mossad yang membawa paspor Eropa.
"Pemerintah Kanada telah mengatakan mereka tidak ada hubungannya dengan ini, tapi itu adalah dusta," tambah Azarbar.
Azarbar juga telah menyediakan kepada kantor berita QMI nama mata-mata Israel dan lokasi kediamannya di Kanada. Kantor berita ini, bagaimanapun, telah menolak untuk mengungkapkan informasi tersebut, mengatakan akan "membahayakan keselamatan dan keamanan" dari agen Mossad itu.
Alexis Pavelich, juru bicara Departemen Imigrasi Kanada, telah menolak untuk berbicara tentang masalah paspor tersebut.
Kembali pada tahun 1997, Jordan menangkap dua agen Mossad yang membawa paspor Kanada palsu menyusul upaya pembunuhan terhadap pemimpin Hamas Khaled Mashal.
Kanada bersekutu erat dengan rezim Israel.
Kanada adalah salah satu dari beberapa negara yang menentang upaya berhasil Palestina pada bulan November 2012 untuk meng-upgrade statusnya di PBB dari "entitas pengamat non-anggota" menjadi "negara pengamat non-anggota."
Pada bulan Oktober 2011, Kanada juga menentang upaya Palestina untuk memenangkan keanggotaan dalam United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). (by)
Mahmoud al-Mabhouh