View Full Version
Rabu, 19 Feb 2014

Milisi Libya Ancam Tangkapi Anggota Parlemen Jika Tidak Mundur

LIBYA (voa-islam.com) - Dua kelompok milisi berpengaruh telah memberikan ultimatum kepada para anggota parlemen Libya sampai akhir Selasa malam untuk mengundurkan diri.

Sebuah pernyataan bersama oleh kelompok-kelompok milisi al-Qaaqaa dan al-Sawa'iq menyerukan parlemen "untuk menyerahkan kekuasaan" pada akhir malam.

Para milisi dari kota Zintan, Libya juga mengancam akan menangkap para anggota parlemen mengabaikan batas waktu tersebut.

Senior militer Libya Mayor Jenderal Khalifa Haftar baru-baru ini menyerukan penghentian parlemen interim dan pembentukan komite presiden untuk memerintah sampai pemilu baru diadakan.

Masa parlemen Libya berakhir pada 7 Februari, namun legislator memilih untuk memperpanjang dengan rencana untuk mengadakan pemilihan baru dalam beberapa bulan mendatang.

Para anggota parlemen Libya mengutuk ultimatum dai milisi tersebut sebagai ancaman kudeta.

Laporan mengatakan tidak ada tanda-tanda langsung dari setiap pergerakan pasukan atau kegiatan di luar parlemen di Tripoli, kantor perdana menteri atau kementerian.

Libya bangkit melawan empat dekade pemerintahan mantan diktator Muammar Kadhafi pada bulan Februari 2011 dan memecatnya pada bulan Agustus 2011. Dia dibunuh pada tanggal 20 Oktober tahun yang sama.

Para milisi memainkan peran penting dalam mengusir Khadafi dari kekuasaan. Sejak kejatuhannya Libya telah menjadi tempat bagi banyak bentrokan antara kelompok-kelompok milisi dan pasukan pemerintah.

Mantan milisi yang menggulingkan Khadafi menolak untuk meletakkan senjata mereka meskipun upaya oleh pemerintah pusat untuk menerapkan hukum dan ketertiban. (by)


latestnews

View Full Version