BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Pemerintah Syi'ah Irak menawarkan hadiah sekitar US$17.000 (-+Rp 200 juta) untuk setiap anggota mujahidin Al-Qaidah yang ditangkap atau terbunuh.
Pengumuman tersebut dikeluarkan di situs Kementerian Pertahanan Irak.
Irak juga menawarkan hadiah yang sama untuk penangkapan mujahidin lain termasuk kelompok Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS).
Kelompok ini dituding bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom jibaku yang menyebabkan pecahnya lagi kerusuhan sektarian terparah di Irak sejak 2008.
Bulan lalu, para mujahidin kelompok itu untuk pertama kalinya menguasai dua kota, Fallujah dan Ramadi di Provinsi Anbar.
Perdana Menteri Syi'ah Irak, Nuri al-Maliki menyerukan bantuan internasional untuk memerangi Al-Qaidah.
Hingga sejauh ini pemerintah Syi'ah Irak gagal untuk mengusir kelompok mujahidin itu keluar dari kota-kota tersebut.
Hari Kamis (20/2/2014) lima buah mortar yang ditembakkan ke sebuah pasar yang ramai, bangunan tempat tinggal dan sebuah tempat parkir di kota Musayyibib di selatan ibukota Baghdad menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai lebih dari 50 lainnya.
Sebelumnya pada Selasa (18/2/2014), sejumlah bom meledak di kawasah Syi'ah di Baghdad dan di kota Hilla, Irak selatan, menewaskan paling tidak 49 orang.
Tidak ada yang segera menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, namun para pejabat Irak menyalahkan para mujahidin Al-Qaidah, yang telah melakukan serangan serupa di masa lalu. (st/bbc)