NIANOU, TUNISIA (voa-islam.com) - Seorang mantan komandan jihad Libya yang kemudian menjadi anggota pemerintah transisi pertama Libya tewas bersama 10 orang lainnya saat pesawat medis yang membawa mereka jatuh di selatan Tunis pada Jumat (21/2/2014) pagi, kata para pejabat Tunisia dan Libya.
Pesawat tersebut jatuh di lapangan di tepi desa Nianou, sekitar 40 kilometer dari ibukota.
Pesawat itu mengangkut Meftah al-Mabrouk Issa al- Dhawadi ke Tunis dari lapangan udara militer di dekat Tripoli untuk perawatan medis, pemerintah Libya mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Pasien tak dikenal lainnya ada dalam pesawat tersebut, menurut pernyataan itu, menambahkan bahwa mereka ditemani oleh empat orang, termasuk seorang dokter, dan lima awak.
Dhawadi adalah seorang pemimpin dari Kelompok Pejuang Islam Libya (LIFG) - gerakan yang sekarang dibubarkan karena dugaan memiliki hubungan dengan Al-Qaidah- yang bergabung dengan NATO pada tahun 2011 yang mendukung pemberontakan yang menggulingkan diktator Muammar Khadafi.
Beberapa anggota kelompok itu menjabat dalam pemerintahan transisi Abdelrahim al-Kib, yang memegang kekuasaan selama satu tahun dari November 2011. Dhawadi adalah wakil di kementerian martir dan orang hilang.
Wakil menteri pertahanan Libya Khaled al-Cherif, yang juga mantan anggota LIFG, mengkonfirmasi di Facebook bahwa mantan pemimpin kelompok itu telah meninggal dalam kecelakaan pesawat tersebut.
Sheikh Dhawadi - yang mempunyai nama gerilya Abu Abdel-Ghafar - merupakan salah satu anggota pendiri kelompok jihad Libya (LIFG) yang meluncurkan kampanye bersenjata melawan rezim Khadafi pada tahun 1995, dan pada tahun 2007 Al-Qaidah mengumumkan LIFG telah bergabung dengan jaringan kelompok itu pada tahun 2007.
Kelompok ini dibentuk sembunyi-sembunyi di Afghanistan pada awal 1990-an, di mana para anggotanya memerangi pasukan Soviet bersama mujahidin Arab lainnya.
Pada tahun 1992, Dhawadi ditangkap oleh pihak berwenang Mesir dan dideportasi ke Libya di mana ia menghabiskan 18 tahun di penjara.
Dia akhirnya dibebaskan pada bulan Februari 2011, pada saat pemberontakan terhadap orang kuat Libya.
Mantan jihadis tersebut secara aktif terlibat dalam pemberontakan bersenjata melawan Muammar Khadafi dan akhirnya ditunjuk sebagai kepala dewan militer Sabratha, kota asalnya yang terletak 70 kilometer barat Tripoli. (by/tds)