DUBAI (voa-islam.com) - Badan Urusan Islam dan Zakat Uni Emirat Arab mengeluarkan fatwa yang melarang umat Islam melakukan perjalanan ke Mars karena berisiko nyawa. Menurut para ulama, perjalanan ke Mars dianggap sama dengan bunuh diri karena tidak diketahui bagaimana manusia bisa bertahan hidup di planet itu.
"Ada kemungkinan individu yang melakukan perjalanan ke Mars mungkin tidak bisa hidup di sana dan lebih mudah mati," tulis pernyataan badan tersebut yang dikutip Khaleej Times, Jum'at, 21/2/2014.
Fatwa tersebut dikeluarkan setelah munculnya laporan bahwa sejumlah umat Islam dari kawasan Teluk sudah mendaftar sebagai sukarelawan untuk perjalanan ke Mars pada tahun 2024, seperti yang diiklankan sebuah lembaga swasta.
Komite yang dipimpin Professor Dr Farooq Hamada itu juga menambahkan bahwa melindungi kehidupan dari semua kemungkinan bahaa disebut tegas oleh Al Quran. "Jangan membunuh dirimu sendiri atau orang lain. Allah bermurah hati untukmu."
Mars One merencanakan untuk membangun pemukiman untuk manusia di Mars dan menggelar koferensi pers di New York tentang misinya.
Mars One meluncurkan program pemilihan astronot ke Mars, April 2013 di New York. Di situsnya disebutkan empat awak akan terbang setiap dua tahun mulai tahun 2024 dengan misi tanpa awak pertama direncanakan tahun 2018. Para calon yang melakukan perjalanan harus berusia 18 hingga 40 tahun serta berada dalam kondisi fisik yang baik.
Mereka cukup membayar US$38 untuk perjalanan itu dan ribuan orang -termasuk sekitar 500 warga Saudi- dilaporkan sudah mendaftar untuk misi yang diperkirakan memerlukan dana US$ 6 miliar.
Orang-orang kaya di Saudi sudah bosan keliling dunia, ke Eropa, Amerika,dan tempat-tempat lainnya, sekarang mereka ingin berpiknik - rekreasi ke Mars. Ini sebuah imajinasi baru yang sangat luar biasa. Bisa pergi dan jalan-jalan ke Mars. (afgh/dbs/voa-islam.com)