JERUSALEM (voa-islam.com) - Tentara dan polisi Israel dan menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa Selasa (25/2/2014) pagi dan membubarkan secara paksa jamaah dan demonstran Palestina menjelang debat Knesset atas sebuah rencana untuk mencaplok masjid tersebut.
Para aksi mengatakan kepada Ma'an bahwa pasukan Israel menembakkan peluru-peluru karet dan granat kejut pada para jamaah Muslim, sementara pengunjuk rasa melemparkan batu.
Beberapa jamaah terluka sebagai akibat dari semprotan merica dan yang lain luka akibat terkena langsung oleh peluru karet, kata para saksi mata.
Mereka menambahkan bahwa agen intelijen Israel menyerbu kompleks Al-Aqsa melalui Gerbang Maroko dan Gerbang Rantai dan memblokade ruang shalat, menutup gerbangnya dengan rantai.
Sementara itu, siswa yang belajar Jerusalemite dalam kompleks itu ditolak masuk ke Al-Aqsa, dan tiga pemuda yang mencoba untuk memasuki kompleks tersebut melalui Gerbang Rantai ditangkap, kata beberapa saksi mata.
Direktur Masjid Al-Aqsa Azzam al-Khatib mengatakan bahwa pasukan Israel juga menutup Gerbang Maroko dan menolak ekstremis Yahudi untuk memasuki kompleks itu.
Dia menambahkan bahwa pasukan Israel kemudian ditarik keluar dan dikerahkan di gerbang utama.
Sekitar 50 warga Palestina telah menghabiskan malam di dalam kompleks memprotes perdebatan Knesset Israel, dijadwalkan hari Selasa ini, atas rencana untuk menempatkan situs suci tersebut di bawah yurisdiksi penuh Israel.
Protes mereka juga sebagai reaksi terhadap laporan bahwa organisasi sayap kanan Israel telah mengumumkan rencana untuk mengibarkan bendera Israel di dalam kompleks Al-Aqsa.
Kompleks Al-Aqsa, yang berlokasi tepat di atas alun-alun Tembok Barat, tempat bagi Kubah Batu dan Masjid Al-Aqsa dan merupakan situs paling suci ketiga dalam Islam.
Al-Aqsa terletak di Jerusalem Timur, bagian dari wilayah Palestina yang diakui secara internasional yang telah dijajah oleh militer Israel sejak tahun 1967. (by/maan)