TUNIS, TUNISIA (voa-islam.com) - Perdana Menteri Tunisia memecat sebagian gubernur negara bagian yang berasal dari kelompok Islam pada Jumat (28/2/2014), mematuhi permintaan dari partai-partai sekuler untuk membersihkan kelompok Islam dari jabatan-jabatan penting sebelum pemilu tahun ini.
Setelah krisis politik akibat pembunuhan dua pemimpin oposisi tahun lalu, partai Islam yang berkuasa mundur dari kekuasaan untuk memungkinkan pemerintah sementara untuk mengambil alih sampai pemilu akhir tahun ini di bawah konstitusi baru.
Oposisi sekuler Tunisia menuduh partai Islam Ennahda menempatkan para pejabat partai tersebut dalam jabatan senior negara sesaat sebelum keuar dari kekuasaan, dan telah meminta bahwa penunjukkan itu untuk ditinjau.
"Perdana Menteri Mehdi Jomaa memutuskan untuk mengubah 18 dari 24 gubernur untuk merombak pemerintahan," kata Menteri Dalam Negeri Lotfi Ben Jeddou tentang hasil review itu.
Pemimpin Ennahda mengatakan mereka tidak keberatan dengan setiap peninjauan penunjukkan mereka namun menegaskan para individu tersebut harus dinilai oleh kinerja mereka, bukan sebagai anggota partai.
Berdasarkan kesepakatan yang dicapai antara kelompok Islam dan sekuler, pemilu akan diselenggarakan selama tahun 2014, diawasi oleh badan independen yang dipilih oleh parlemen. (by/Reuters)