View Full Version
Kamis, 06 Mar 2014

Ulama Mesir Desak Larangan Pemutaran Film Nabi Nuh

KAIRO, MESIR (voa-islam.con) - Sebuah Film kontroversial berdasarkan Alkitab tentang Nabi Nuh, dijadwalkan untuk rilis di Mesir dalam beberapa pekan, telah memicu kemarahan di kalangan ulama Muslim Mesir yang menuntut larangan atas film yang menggambarkan Nabi Nuh 'Alaihi Salaam terserbut.

Menggambarkan nabi dalam seni adalah "kejahatan, bukan seni, yang berbahaya bagi citra nabi," Syaikh Abdel Hameed Sameh, anggota dari Salafi Call, seperti dikutip oleh Youm7 pada Rabu (5/3/20140).

"Menggambarkan nabi membuka pintu untuk meragukan perilaku nabi ... Aktor tidak dapat secara akurat meniru perilaku sopan santun dan penampilan para nabi tersebut," tambah Abdel Hameed.

Ulama Mesir telah mendesak pemerintah untuk tidak mengizinkan pemutaran film yang menghina nabi Nuh di bioskop Mesir.

"Mesir memiliki tempat khusus di dunia Islam dan film yang merusak Islam atau menghina nabi tidak seharusnya ditampilkan di negeri ini," Abdel Hameed, anggota Salafi Call, mencatat.

Ulama lain telah menyerukan "penghancuran" setiap bioskop yang menampilkan film yang menghujat tersebut.

"Para ulama Senior harus menyerukan untuk pertemuan darurat untuk membahas masalah tersebut dan menuntut bioskop karena para nabi, suara mereka, dan bahkan bayangan mereka tidak boleh digambarkan... para nabi adalah orang-orang suci," kata Mahmoud Mehanna, anggota Ulama Senior Al-Azhar.

Versi Amerika

Film dengan budget $ 125 juta, Nuh, menggambarkan Nabi Nuh yang menderita mimpi dari banjir dasyat dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi keluarganya dari banjir yang akan datang tersebut, menurut situs film IMDb.

Disutradarai oleh Darren Aronofsky, film epic versi Amerika itu dijadwalkan akan dirilis pada akhir bulan Maret.

Film ini telah menuai banyak kritik karena menggambarkan Nabi Nuh dan tidak sesuai cerita aslinya.

Sebuah protes oleh beberapa organisasi keagamaan, mengatakan bahwa naskah film tersebut telah menyimpang dari kisah aslinya, telah memaksa produsen untuk menambahkan sebuah pesan di semua trailer dan poster yang mengklarifikasi hal itu.

"Film ini terinspirasi oleh kisah (Nabi) Nuh. Meskipun kebebasan artistik telah dilakukan, kami percaya bahwa film ini benar esensinya, nilai-nilainya dan integritas ceritanya yang merupakan landasan iman bagi jutaan orang di seluruh dunia," terbaca pesan yang ditambahkan ke trailer film tersebut.

"Kisah Alkitab dari Nuh dapat ditemukan dalam kitab Kejadian," tambah pesan itu.

Film ini juga telah menimbulkan reaksi di kalangan pengguna jaringan sosial.

"OMG apakah kau bahkan Membaca Alkitab ketika membuat film ini. Film ini tidak mungkin apa yang terjadi pada Nuh," pengguna Arthur J. Carlson Jr menulis pada page film itu di Facebook.

Pada tahun 2004, kontroversi yang sama meletus setelah perilisan dari fila "The Passion of the Christ," yang menggambarkan 12 jam terakhir dalam kehidupan Nabi Isa ('Alaihi Salaam).

Pada tahun 2012, sebuah serial televisi yang menggambarkan kehidupan Khalifah kedua Umar ibn al - Khattab juga memicu perdebatan hebat di dunia Arab dengan ribuan menentang penggambaran Nabi Muhammad (Shalallahu 'Alaihi Wasallam) atau teman-temannya.

Para ulama Muslim menentang penggambaran Nabi dalam bentuk apapun dari seni. (by/oi)

Setidaknya 13 tentara tentara nasional Afghanistan tewas atau terluka setelah serangan udara oleh pasukan keamanan koalisi di provinsi Logar timur Afghanistan.

Kementerian pertahanan Afghanistan mengkonfirmasi laporan itu dan mengatakan insiden itu terjadi di distrik Charkh hari Kamis pagi.

Jenderal Zahir Azimi, juru bicara kementerian pertahanan Afghanistan mengatakan hari Kamis bahwa serangan udara kiri 5 prajurit militer Afghanistan tewas dan 8 lainnya luka-luka.

Jenderal Azimi lebih lanjut menambahkan bahwa insiden itu terjadi sekitar 03:30 waktu setempat di distrik Charkh.

Dia mengatakan penyelidikan telah diluncurkan dalam hal ini dan rincian lebih lanjut akan diungkapkan segera.


latestnews

View Full Version