KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Pemerintah boneka bentukan militer Mesir telah memenjarakan hampir 16.000 orang sejak Juli 2013, ketika Presiden Muhammad Mursi digulingkan, laporan mengatakan.
Mengutip pejabat senior keamanan, laporan yang dirilis oleh Associated Press mengatakan bahwa sekitar 3.000 anggota Ikhwanul Muslimin berada di antara para tahanan yang telah dipenjara sejak penggulingan Morsi lebih dari delapan bulan yang lalu.
Di antara para tahanan juga ratusan perempuan dan anak-anak di bawah umur.
Menurut laporan itu, banyak tawanan telah ditahan di penjara Mesir selama berbulan-bulan tanpa dakwaan resmi yang diajukan terhadap mereka.
Para aktivis hak telah melaporkan penyiksaan di penjara, dengan beberapa narapidana menggambarkan penyiksaan sistematis dan kondisi yang menyedihkan.
"Anak saya terlihat seperti manusia gua sekarang. Rambut dan kukunya yang panjang, dia memiliki jenggot dan dekil, " kata Nagham Omar, menggambarkan anaknya yang berusia 20 tahun, Salahideen Ayman Mohammed.
Omar menambahkan bahwa anaknya dan 22 orang lainnya yang dimasukkan dalam sel ukuran tiga kali tiga meter di sebuah kantor polisi di kota selatan Assiut.
Pasukan keamanan Mesir melakukan penangkapan besar-besaran dan sistematis terhadap para anggota Ikhwanul Muslimin dan juga mereka yang bersimpati baik terhadap kelompok tersebut maupun mantan presiden Muhammad Mursi sejak penggulingannya. Sikap represip terhadap kelompok Islam semakin ditunjukkan pemerintah terlebih setelah ditetapkannya gerakan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris oleh pemerintah.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB baru-baru ini menyatakan keprihatinan atas penumpasan sangat keras dan pembunuhan demonstran damai anti-pemerintah oleh keras pasukan keamanan Mesir.
Menurut laporan ribuan orang telah tewas dan puluhan ribu lainnya terluka dalam kekerasan politik sejak penggulingan Mursi, sebagian besar korban karena akibat penggunaan kekuatan yang berlebihan pasukan keamanan." (by/AP)