NEW YORK (voa-islam.com) - Mantan Kepala badan intelijen Pakistan Inter-Services Intelligence (ISI) Letjen Ahmed Shuja Pasha mengetahui tempat persembunyian Syaikh Usamah Bin Ladin di Pakistan, New York Times melaporkan.
Menurut sebuah artikel yang ditulis di surat kabar itu, pendiri Lashkar-e-Taiba Hafiz Muhammad Saeed juga berhubungan secara teratur dengan pemimpin Al-Qaidah yang gugur syahid (Insyallah) di Pakistan tersebut.
Segera setelah serangan US Navy SEAL di rumah Syaikh Usamah Bin Ladin, "seorang pejabat Pakistan mengatakan kepadaku AS memiliki bukti langsung bahwa kepala ISI, Letnan Jenderal Ahmed Shuja Pasha, tahu kehadiran Bin Ladn di Abbottabad," New York Times melaporkan dalam sebuah artikel oleh wartawan senior Carlotta Gall.
"Informasi itu datang dari seorang pejabat senior AS, dan saya menduga bahwa Amerika telah menyadap panggilan telepon dari Pasha atau salah seorang yang bercerita tentang dia di hari-hari setelah serangan itu", Gall menulis dalam artikel tersebut.
"Menurut salah satu sumber dalam, ISI benar-benar menjalankan satuan khusus yang ditugaskan untuk menangani Bin Ladin. Satuan itu beroperasi secara independen, yang dipimpin oleh seorang perwira yang membuat keputusan sendiri dan tidak melaporkan ke atasan,"tambah New York Times dalam laporannya
Gall meliput Afghanistan dan Pakistan untuk surat kabar tersebut dari tahun 2001-2013 dalam artikel berjudul "‘What Pakistan Knew About Bin Laden, yang diadaptasi dari buku '‘The Wrong Enemy: America in Afghanistan, 2001-2014′, yang akan diterbitkan bulan depan.
Pejabat Pakistan yang dikutip dalam artikel itu berkata, "Dia tahu tentang keberadaan Usamah, ya, Pasha selalu merupakan anak bermata biru mereka."
Pejabat itu lebih lanjut menambahkan bahwa ia terkejut mendengar ini. Tapi dalam berpekan-pekan dan bulan-bulan setelah serangan itu, Pasha dan kantor pers ISI dengan keras membantah bahwa mereka memiliki pengetahuan apapun tentang keberadaan Bin Ladin di Abbottabad.
Kantor Luar Negeri Pakistan dan institusi-institusi pemerintah lainnya belum berkomentar mengenai laporan tersebut sejauh ini. Namun, para pejabat intelijen Pakistan telah membantah laporan itu dan mengatakan tidak ada kebenaran dalam cerita New York Times.
Syaikh Usamah Bin Ladin sendiri gugur syahid (insyallah) dalam serangan yang dilakukan oleh pasukan komando AS pada Mei 2012 di kota garnisun Abbottabad Pakistan. Selain pemimpin Al-Qaidah itu, anaknya Khalid Bin Usamah Bin Ladin dan 3 orang lainnya terdiri dari 2 laki-laki pengawalnya dan seorang wanita juga meninggal dalam peristiwa tersebut. (by/kp)