SOLO (voa Islam) - Berbeda dengan apa yang diungkapkan Trita Parsi dalam Treacherous Alliance yang mengungkap banyaknya deal-deal rahasia antara Israel, Iran dan Amerika Serikat. Begitupun yang dijabarkan dalam sebuah buku yang ditulis Sekjen Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Muhammad Pizaro Novel Tauhidi (lihat: http://www.voa-islam.com/read/resensi/2013/07/16/25861/musuh-islam-bukan-hanya-zionis-dan-amerika-tapi-juga-syiah-iran/#sthash.cYaKjXDs.dpbs).
... Romantisme Syi’ah dan Zionis terus berlanjut hingga invasi Amerika Serikat pada tahun 2003. Brigade Sadr adalah milisi Syi’ah yang melindungi tentara George Bush dari Kuwait menuju Baghdad melewati gurun pasir An-Nashiriyah ...
Negara Zionis Israel diberitakan Time of Israel, telah menyiapkan anggaran militer khusus sebesar Rp 32,9 triliun, untuk melakukan sebuah serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Rincian terkait anggaran itu muncul ke permukaan selama sesi komite gabungan Knesset (parlemen Israel) terkait rencana IDF (militer Israel) yang diadakan pada Januari lalu, seperti dilansir situs the Times of Israel, Kamis (20/3), mengutip laporan surat kabar Haaretz, kemarin.
Laporan itu menjelaskan tiga anggota Knesset, yang hadir selama pertemuan itu tapi meminta agar identitas mereka tidak diunggap, mengatakan anggaran itu digunakan untuk menutupi segala persiapan penyerangan sepanjang 2014, dan dikatakan serupa dalam ukuran anggaran serangan ke Iran pada 2013.
Menurut laporan itu, beberapa anggota parlemen hadir saat sesi persidangan bersama Wakil Kepala Staf Mayor Jenderal Gadi Eizenkot dan Brigadir Jenderal Agai Yehezkel dari Direktorat Perencanaan IDF, tentang keharusan dari rencana penyerangan meski adanya perundingan antara negara kekuatan dunia dan Iran.
Pembicaraan itu mengarah kepada sebuah kesepakatan awal pada November 2013 bagi Teheran untuk mengukur ke belakang program nuklirnya.
"Para pejabat IDF menjawab bahwa mereka telah menerima instruksi dari pemerintah tingkat tertinggi, yang rupanya berasal dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Moshe Ya'alon, agar melanjutkan dengan penuh persiapan untuk sebuah penyerangan," kata laporan itu. Demikian atjehcyber.net membuat beritanya.
Pizaro menulis bahwa antara tahun 1962 sampai kejatuhan Syah Pahlevi pada tahun 1979, intelijen Israel melakukan kontak kuat dengan banyak petugas Iran yang dilatih oleh militer Israel. Rezim Khomeini menghabiskan dana hingga 500 juta US Dollar guna membeli peralatan perang dari Israel sepanjang tahun 1980 hingga 1983. Bahkan keduanya terlibat secara bersamaan dalam menyerang reaktor nuklir Irak pada tahun 1981. Tidak heran di Iran ada perpustakaan Yahudi dengan foto Khomeini di dalamnya.
Romantisme Syi’ah dan Zionis terus berlanjut hingga invasi Amerika Serikat pada tahun 2003. Brigade Sadr adalah milisi Syi’ah yang melindungi tentara George Bush dari Kuwait menuju Baghdad melewati gurun pasir An-Nashiriyah. Maka tidaklah aneh jika Ali As-Sistani (Ulama Syi’ah Irak) yang biasanya lantang menyuarakan perang atas invasi Israel tapi melarang jihad melawan hegemoni Amerika Serikat di Irak. Itulah skandal sejarah yang dilakukan oleh sumber Syi’ah tertinggi di negeri 1001 malam itu.
Jadi masihkan kita percaya bahwa Israel dan Iran bermusuhan ? Kalau ada serang menyerang maka itu tidak lebih lakon sandiwara berdarah yang hanya mengorbankan rakyat yang tidak mengerti apa-apa demi ambisi para pemimpin kedua negara bagi terwujudnya The World Order. (Abu Fatih/voa Islam)