BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Jumlah korban tewas dalam tiga tahun konflik Suriah telah melampaui 150.000 jiwa, sebuah kelompok aktivis mengatakan Selasa (1/4/2014), ketika pertempuran berkecamuk di seluruh negeri.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SHOR) yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa mereka telah mendokumentasikan 150.344 kematian dalam konflik yang dimulai pada Maret 2011 tersebut. Jumlah itu termasuk warga sipil, pejuang oposisi, dan anggota militer Suriah. Jumlah ini juga termasuk para milisi yang berjuang bersama pasukan Presiden Bashar Al-Assad dan mujahidin asing yang berjuang untuk menggulingkan Assad di sisi oposisi.
Observatorium mendasarkan penghitungan itu pada informasi yang grup itu terima dari jaringan informan di lapangan dalam wilayah Suriah.
Pada bulan Januari, PBB mengatakan telah berhenti memperbarui penghitungan mereka atas korban tewas di Suriah karena tidak bisa lagi memverifikasi sumber-sumber informasi yang menyebabkan hitungan terakhir minimal 100.000 jiwa pada akhir Juli 2013.
Dari 150.344 orang yang tewas dalam konflik itu, mayoritas - atau 75.487 - adalah warga sipil, termasuk 7.985 anak-anak dan 5.266 wanita, kata Observatory. Jumlah tersebut juga termasuk 26.561 pejuang opposisi dan 35.601 tentara Suriah serta 22, 879 milisi Syi'ah pro-Assad dan 11.220 mujahidin asing yang berjuang di sisi oposisi.
Pemberontakan Suriah dimulai dengan sebagian besar protes damai terhadap pemerintahan Assad yang dihadapi dengan perlakuan kejam dan brutal dari rezim Damaskus. Sejak itu kemudian berkembang menjadi perang saudara dengan nuansa sektarian, mengadu pejuang oposisi yang mayoritas dari Muslim Sunni terhadap pemerintah Assad yang didominasi oleh Alawit, sebuah sekte agama Syiah. (by/tds)