CAIRO (voa-islam.com) Setidaknya 23 orang tewas dalam bentrokan antara keluarga saingan di kota Mesir selatan Aswan , pejabat kesehatan dan keamanan mengatakan pada hari Sabtu .
Aksi kekerasan meletus Jumat malam setelah siswa dari keluarga yang bertikai telah menuliskan grafiti menghina di dinding sekolah , kata sumber-sumber keamanan .
Perang antara suku Nubian dan suku Arab Bani Helal berlangsung sangat sengit, dan mengakibatkan 23 orang tewas, kata sumber keamanan Mesir, Ahad, 6/4/2014.
Kedua belah pihak menggunakan senjata dan bom molotov dan mengakibatkan beberapa rumah terbakar, dan polisi sangat kesulitan menghentikan pertempuran yang terjadi sejak hari Sabtu pagi, ungkap Kementerian Dalam Negeri.
Pemerintah Mesir mengerahkan bala bantuan tentara dan polisi hari Sabtu untuk mencegah pertumpahan darah lebih luas. Perdana menteri dan menteri dalam negeri Melakukan melakukan kunjungan ke Aswan pada hari Sabtu sore, bertemu gubernur dan mendiskusikan rencana memadamkan ketegangan , tambah kantor berita Mesir, MENA.
Mohamed Sorour, seorang pejabat kementerian kesehatan di Aswan, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 23 pada hari Sabtu sore. Dia mengatakan sedikitnya 31 orang dirawat di rumah sakit. Gubernur Aswan memerintahkan 17 sekolah di wilayah itu tutup, hari Ahad, minggu pertama bekerja di Mesir, tambah kantor berita MENA melaporkan.
Sejak militer mengambil alih kekuasaan dari Presiden Mohammad Mursi, di Mesir situasi semakin kacau, dan terus berlangsung pergolakan politik yang dahsyat.
Sebelumnya, terjadi ledakan bom, di dekat kampus Universitas al-Azhar, dan menewaskan seorang perwira tinggi kepolisian Mesir, berpangkat bragidir jenderal,dan seorang mayor jenderal mengalami luka parah, dan sejumlah aparat keamanan luka-luka. (afgh/wb/voa-islam.com)