KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Lebih dari 5000 tahanan aktivis anti-kudeta menderita berbagai penyakit di penjara Mesir, sebuah kelompok hak asasi manusia mengatakan, menambahkan bahwa sepuluh tahanan pro-demokrasi telah meninggal.
"Para tahanan yang sakit di penjara rezim menghadapi kematian pelan-pelan karena kelalaian medis," Observatorium Mesir untuk Hak dan Kebebasan mengatakan dalam sebuah pernyataan Senin (7/4/2014) menandai Hari Kesehatan Dunia.
Dikatakan bahwa sepuluh tahanan anti-kudeta telah meninggal di penjara sejak penggulingan militer terhadap presiden terpilih 3 Juli lalu.
Pernyataan itu mengatakan bahwa sebagian besar tahanan ditahan di sel kecil "yang tidak memiliki standar kesehatan minimum."
"Mereka sedang dianiaya, dipukuli dan disiksa ... dengan cara yang mempengaruhi kondisi kesehatan mereka," kata Observatorium.
Pernyataan itu mengutip laporan kerabat dari beberapa tahanan yang mengatakan bahwa otoritas penjara telah menolak perawatan medis untuk narapidana yang sakit.
"Rumah sakit Penjara tidak memiliki unit yang mengobati penyakit kronis," kata Observatorium.
Menurut pernyataan itu, para tahan pendukung dari presiden terguling kekurangan perawatan medis di penjara Shebin Al-Qanater, yang berada di utara Kairo.
Pemerintah boneka militer Mesir telah meluncurkan tindakan keras terhadap pendukung mantan presiden Muhammad Mursi dan kelompoknya Ikhwanul Muslimin sejak dia digulingkan oleh militer Juli lalu.
Dalam hampir sepuluh bulan sejak penggulingan Morsi itu, ribuan anggota kelompok tersebut dan para simpatisan telah ditangkap oleh aparat keamanan. (by/wb)