TUNIS, TUNISIA (coa-islam.com) - Seorang pejabat Departemen Dalam Negeri mengatakan bahwa 1.800 warga Tunisia saat ini tengah berjihad di Suriah.
Ridha Sfar, seorang wakil menteri di Kementerian Dalam Negeri, berbicara tentang kesulitan negara itu dalam mencegah warganya bepergian ke Suriah melalui negara-negara lain.
"Anda tidak bisa mencegah seseorang yang memiliki visa dari bepergian. Warga Tunisia bepergian ke Suriah melalui Libya atau melalui Eropa," kata Sfar kepada stasiun radio Mosaique FM.
Dia mengatakan bahwa "hampir 1.800 warga Tunisia berada di Suriah."
"Kami memiliki prioritas utama yang disebut memerangi terorisme," tambah Sfar.
Sfar mengatakan bahwa setiap warga Tunisia yang tidak bertanggung jawab atas pembunuhan dalam perang Suriah dapat mengambil keuntungan dari prosedur amnesti setelah kembali ke Tunisia.
"Telah ada prosedur yang dimasukkan ke dalam praktek, sebuah pengampunan dan pertobatan hukum yang sebelumnya diberlakukan di negara-negara seperti Aljazair dan Italia," kata Sfar. "Setiap warga Tunisia yang tidak memiliki darah di tangannya" dapat mengambil keuntungan dari kebijakan ini, ia menambahkan. Tidak ada rincian lebih lanjut yang tersedia mengenai kebijakan tersebut.
Pada bulan Februari, Menteri Dalam Negeri Lotfi Ben Jeddou mengatakan kepada stasiun radio Shems FM bahwa pemerintah telah "melarang hampir 8.000 warga Tunisia pergi ke Suriah." Dia menambahkan bahwa sementara ia tidak memiliki daftar yang akurat dari orang-orang yang kembali dari Suriah, namun diperkirakan jumlah itu sekitar 800 orang. (by/tln)