View Full Version
Sabtu, 12 Apr 2014

Milisi Kristen Anti Balaka Blokir Rute Utama Pengungsian Muslim CAR ke Kamerun

BANGUI, CAR (voa-islam.com) - Pasukan milisi Kristen memblokir jalan utama yang digunakan oleh warga sipil Muslim Republik Afrika Tengah yang mencoba menyelamatkan diri ke Kamerun. Selain itu mereka juga menyerang para pengungsi yang mengungsi tersebut, PBB mengatakan pada hari Jumat (11/4/2014), mengutip laporan dari para korban "trauma."

Beberapa pengungsi telah menderita luka tembak dan luka bacokan parang serius dan banyak yang mengalami gizi buruk setelah berjalan selama berbulan-bulan, dimana mereka harus memutar dan masuk ke Kamerun melalui titik masuk jarak jauh, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan.

"Pendatang baru telah memberitahu rekan-rekan kami bahwa milisi (Kristen-Red) telah memblokir jalan-jalan utama ke Kamerun, memaksa orang untuk menyeberang melalui semak selama dua sampai tiga bulan sebelum mencapai perbatasan. Para pengungsi juga mengatakan bahwa milisi anti-Balaka menyerang mereka selama pelarian tersebut," kata juru bicara UNHCR Melissa Fleming.

Badan ini menunjukkan video pengungsi menyeberangi sungai ke Gbiti, dekat Kentzou di Kamerun, sepekan yang lalu, beberapa dengan luka parang di wajah mereka, orang lain dengan kaki bengkak.

"Mereka telah berjalan selama tiga bulan, banyak dari Bangui, dan mereka telah bersembunyi di malam hari, mereka telah makan sebagian besar daun dan air yang sangat sedikit. Ini adalah situasi yang mengejutkan," petugas medis UNHCR Paul Spiegel, yang memfilmkan video itu mengatakan kepada wartawan.

Meskipun kendala tersebut, rata-rata 10.000 orang - terutama wanita, anak-anak dan orang tua - sekarang setiap pekannya mengungsi dari Republik Afrika Tengah ke Kamerun timur, kata UNHCR. Sejak awal tahun ini hampir 70.000 pengungsi telah melarikan diri ke Kamerun demi menghindari pembantaian yang dilakukan milisi Kristen anti-Balaka.

Sekitar 1,6 juta orang membutuhkan bantuan pangan di negara tersebut, Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan pada hari Jumat, tapi badan itu hanya mampu memberikan bantuan kepada 170.000 di bulan Maret karena kurangnya keamanan. (by/wb)


latestnews

View Full Version