ABU DHABI, UEA (voa-islam.com) - Arab Saudi menjadi pembelanja militer terbesar keempat di dunia tahun lalu, sebuah riset mengatakan.
Menurut data dari Stockholm International Peace Research Institute, Riyadh meningkatkan belanja militernya sebesar 14 persen menjadi US $ 67 milyar pada tahun 2013.
Pada tahun 2012, Riyadh berada di peringkat ketujuh dalam studi tahunan. Negara ini sekarang bergabung dengan Amerika Serikat, China, Rusia, dan Prancis sebagai lima pemboros militer dunia.
Di Timur Tengah, pengeluaran militer diperkirakan mencapai US $ 150 milyar, meningkat empat persen selama 2012.
Meskipun demikian angka ini cenderung lebih tinggi karena tidak ada data pembanding yang tersedia untuk UAE, Iran, Qatar, Suriah dan Yaman.
Peningkatan individual terbesar dalam belanja militer di Timur Tengah adalah Irak (27 persen) dan Bahrain, (26 persen).
Mustafa Alani, direktur studi keamanan dan pertahanan di Teluk Research Centre yang berbasis di Jenewa, mengatakan ada sejumlah alasan mengapa Riyadh adalah meningkatkan persenjataannya.
Diantaranya adalah perangkat keras militer yang negara itu miliki saat ini telah berusia sekitar 20 tahunan dan ancaman regional yang meningkat, katanya.
"Ada ketidak stabilan di Irak utara, sebuah ketidak stabilan di Yaman selatan dan hegemoni dan intimidasi Iran." Kata Alani.
Salah satu indikasi betapa seriusnya Riyadh memandang ancaman dari Iran adalah investasi dalam kemampuan pertahanan rudal. (by/tn)