View Full Version
Senin, 28 Apr 2014

Al Jazeera Tuntut Mesir Bayar Kompensasi 150 Juta Dolar AS atas Kerusakan Bisnis

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Jaringan TV satelit pan-Arab Al Jazeera pada hari Senin (28/4/2014) menuntut kompensasi sebesar 150 juta dolar AS kepada Mesir untuk apa yang mereka katakan adalah kerusakan bisnisnya yang ditimbulkan oleh penguasa militer Kairo, seorang pengacara yang mewakili saluran berbasis di Qatar itu mengatakan.

Dia mengatakan kepada Reuters bahwa Mesir telah melancarkan "kampanye berkelanjutan" terhadap penyiar dan wartawan Al Jazeera sejak tentara menggulingkan Presiden Muhammad Mursi pada Juli tahun lalu. Kairo, katanya, memiliki enam bulan untuk menyelesaikan klaim tersebut, yang diajukan dalam konteks perjanjian investasi bilateral, atau menghadapi pengadilan.

"Al Jazeera menginvestasikan sejumlah besar uang di Mesir," kata Cameron Doley, seorang pengacara di Carter-Ruck, sebuah firma hukum di London. "Efek dari kampanye baru-baru ini oleh pemerintah militer adalah bahwa investasi ini telah diambil alih. Mesir terikat oleh hukum internasional untuk membayar Al Jazeera kompensasi adil dan efektif."

Qatar, negara Arab Teluk yang mendanai Al Jazeera, mendukung Ikhwanul Muslimin, yang dinyatakan Mesir sebagai sebuah kelompok "teroris " setelah kejatuhan mantan presiden Mursi. Hubungan Qatar dengan Mesir telah tegang sejak militer menggulingkan Mursi setelah protes massa.

Tiga wartawan Al Jazeera sedang diadili di Mesir atas tuduhan membantu anggota dari sebuah "organisasi teroris", sebuah kasus yang kelompok hak asasi manusia katakan menunjukkan pihak berwenang Mesir menginjak-injak kebebasan berekspresi.

Ketiganya menyangkal tuduhan tersebut dan Al Jazeera mengatakan tuduhan itu tidak masuk akal.

Para pejabat Mesir mengatakan kasus ini tidak terkait dengan kebebasan berekspresi dan bahwa para wartawan itu menimbulkan kecurigaan dengan beroperasi tanpa akreditasi yang tepat. (by/Reuters)


latestnews

View Full Version