ERBIL, IRAK (voa-islam.com) - Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) mengendalikan sepenuhnya kota Fallujah dan tidak ada pasukan pemerintah dalam batas-batas kota, mantan menteri keuangan Irak dan wakil perdana menteri Rafie Al-Issawi mengatakan kepada Asharq Al-Awsat.
Issawi, yang memimpin Gerakan Al-Mustaqbal yang berafiliasi dengan Koalisi Sunni yang dipimpin Mutahidoun mengatakan dia berada di Erbil untuk mencari solusi atas kerusuhan yang melanda provinsi Anbar barat Irak setelah pasukan ISIS menguasai sejumlah kota tahun lalu.
"Kami di sini untuk bertemu dengan para ulama dan syekh suku untuk membahas formula yang akan menyelesaikan krisis yang melanda provinsi ini, dan khususnya kota Fallujah yang telah dikuasai sepenuhnya oleh ISIS," katanya.
Adapun alasan mengapa ISIS telah mampu menjaga kontrol dari kota, ia mengatakan : "Hal ini disebabkan keputusan yang buruk dari kepemimpinan militer dan kurangnya pemahaman dari catatan keamanan di Anbar, belum lagi tidak adanya pasukan militer di lapangan yang memberi ISIS kesempatan untuk mengambil kendali dari Fallujah."
Mantan menteri keuangan itu, yang merupakan pemimpin politik terkemuka Sunni di negara tersebut, menyalahkan perlakuan diskriminasi pemerintah Baghdad terhadap masyarakat Sunni Irak atas krisis yang sedang berlangsung.
Dia mengatakan bahwa banyak suku-suku Sunni lokal telah bergabung dengan pasukan ISIS karena tindakan oleh pasukan keamanan Irak yang menindak protes anti - pemerintah yang terjadi di provinsi ini sebelum serangan ISIS. "Alih-alih menanggapi tuntutan sah para demonstran di Fallujah dan Ramadi, pemerintah memilih solusi militer, yang mendorong suku-suku untuk mengangkat senjata untuk melindungi diri mereka sendiri."
Namun Issawi mengakui bahwa perlawanan balik pemerintah untuk merebut kembali provinsi dari pejuag ISIS telah menyaksikan beberapa keberhasilan, seraya mengklaim bahwa ibukota provinsi Ramadi sekarang kembali di bawah kontrol pemerintah. (by/aa)