View Full Version
Senin, 12 May 2014

SOHR: ISIS Rebut Kendali Kota Kaya Minyak Deir Al-Zor dari Kelompok Saingan

DERI AL-ZOR, SURIAH (voa-islam.com) - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) telah merebut kontrol dari bagian-bagian kunci di provinsi Deir Al-Zor dari kelompok-kelompok saingan, para aktivis mengatakan pada hari Ahad (11/5/2014), memperburuk pertempuran antar sesama pejuang oposisi Suriah yang telah mencengkram perjuang bersenjata melawan Presiden Bashar Al-Assad.

Lebih dari 100.000 warga sipil telah mengungsi menyusul berpekan-pekan pertempuran intens antar faksi pejuang oposisi Suriah, Kelompok Observatorium Suriah Untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di London.

Warga sipil di Deir al-Zour telah hidup dengan melalui lebih dari dua tahun pertempuran antara pejuang oposisi dan pasukan pemerintah. Sekarang mereka berhadapan dengan gelombang kedua dari perang internal yang  telah menghancurkan bagian dari negara yang oposisi anggap telah "dibebaskan" dari pasukan Assad.

Negara Islam di Irak dan Suriah Raya (ISIS) merebut lingkungan kota Deir al-Zour dari Jabhat Nusrah, afiliasi resmi Al-Qaidah di Suriah, akhir pekan ini, menurut Observatorium.

Pusat-pusat pertempuran di sekitar desa-desa di pinggiran Deir al-Zour di mana kelompok-kelompok oposisi telah berjuang satu sama lain untuk menguasai ladang minyak dan kawasan strategis.

Sekitar 230 mujahidn telah gugur selama 10 hari terakhir akibat pertikaian tersebut, tambahnya. Meskipun ISIS membuat kemajuan dalam pertempuran untuk Deir al-Zour, kelompok oposisi jarang memegang wilayah secara lama sebelum bentrokan selesai.

Hingga kini lebih dari 150.000 orang telah tewas dalam perjuangan bersenjata tiga tahu , yang dimulai sebagai sebuah gerakan protes damai dan berubah menjadi perang saudara setelah tindakan keras dan brutal pemerintahan Assad.

Kekuatan dunia telah menemui jalan buntu atas bagaimana untuk menyelesaikan konflik di Suriah, yang semakin bertambah rumit oleh perseteruan mematikan antara kelompok pejuang oposisi yang telah menewaskan ribuan pejuang tahun ini. (st/Reuters)


latestnews

View Full Version