View Full Version
Selasa, 13 May 2014

Syaikh Qaradhawi : Haram Memilih Jenderal Al-Sisi

DOHA (voa-islam.com) - Ulama Sheikh Yusuf al-Qardhawi yang masih berada di Qatar, berkhotbah berapi-api, dan selalu menentang rezim junta militer di bawah Marsekal Abdul Fattah al-Sisi, telah menyebabkan ketegangan antara negara-negara Teluk.

Sheikh Qardhawi mengatakan, melarang rakyat Mesir ikut dalam pemungutan suara dalam pemilihan presiden Mesir, dan mantan penglima militer Abdel Fattah al-Sisi akan membawa kehancuran Mesir, tegasnya, Senin, 12/5/2014.

Abdul Fatah al-Sisi, mantan panglima militer Mesir yang menggulingkan Presiden Mohammad Mursi, Juli tahun lalu, dan secara luas diperkirakan akan memenangkan pemilihan presiden bulan ini. Dan, al-Sisi merupakan satu-satunya kandidat yang dipandang akan memenangkan pemilihan. Sedangkan, politisi sayap kiri Hamdeen Sabahi, yang kalah dalam pemilihan presiden dalam pemilu 2012, hanyalah menjadi ‘peramai’ pemilihan.

“Al-Sisi menggulingkan presiden terpilih, Mursi dan mengambil alih kekuasaan secara tidak adil. Bagaimana kita bisa memilih dia”, tukas Sheikh Qardhawi kepada AFP. Sheikh al-Qardhawi dipandang sebagai pembimbing spiritual bagi Ikhwanul Muslimin, dan menjadi pendukung Mursi. Sheikh Qardhawi telah mengeluarkan fatwa mendesak rakyat Mesir tetap mendukung Presiden Mursi, dan tidak mendukung calon presiden yang sudah menggulingkan presiden yang sah.

Ketika ditanya apakah ia akan melarang partisipasi dalam pemilu presiden? Al-Qaradawi menjawab, “Tentu saja”.

Sheikh Qardhawi berbicara konferensi tentang Yerusalem yang diselenggarakan di Doha oleh Persatuan Internasional untuk Cendekiawan Muslim. Pemerintah sementara militer - Mesir telah memutuskan Ikhwanul Muslimin sebagai “organisasi teroris” dan melancarkan tindakan keras dan brutal terhadap para pendukung Mursi sejak kejatuhannya 3 Juli lalu.

Al-Qardhawi mengatakan bahwa para pemimpin Israel mendukung al-Sisi, dan berjuang memenangkan pemilihan presiden mendatang , mengatakan bahwa Sisi melindungi kepentingan Israel dan tidak akan masuk ke konfrontasi dengan mereka atas isu Palestina .

“Anda tahu orang seperti Ehud Barak, mantan menteri pertahanan Israel, mengatakan, “Pilih untuk Sisi. Sisi adalah orang kita”, tegas Qardhawi, Minggu (11/5/2014) malam di sebuah konferensi di Doha.

Pada tanggal 5 Maret , dalam sebuah langkah belum pernah terjadi sebelumnya , Arab Saudi , UEA dan Bahrain menarik duta besar mereka dari Qatar. Doha dituduh gagal mematuhi kesepakatan untuk tidak ikut campur dalam ' urusan internal masing-masing negara.

Tetapi, Qatar membantah tuduhan itu. Sekarang negara Arab dan Teluk, terus menekan Qatar agar menyerahkan Sheikh Qardhawi kepada pemerintah Mesir. Namun, Qatar menolak penyerahan Qardhawi, dan menurut informasi Qardhawi akan meninggalkan Doha, menuju Tunisia. (afgh/aby/voa-islam.com)

 


latestnews

View Full Version