View Full Version
Sabtu, 17 May 2014

Ulama Suriah Serukan Boikot Pemilu 3 Juni 2014

SURIAH (voa-islam.com) - Pemerintah Suriah akan menggelar Pemilihan Umum pada 3 Juni 2014. Langkah Bashar Assad untuk melanggengkan kekuasaannya ini menimbulkan sejumlah penolakan oleh para Ulama.

Anggota Majelis Islam Suriah, Syaikh Musthafa Rahaal memberikan analisanya terkait Pemilu Suriah. Dia menilai Rezim Bashar Assad akan melakukan sandiwara agar pemilu Suriah terlihat demokratis. Caranya adalah dengan memunculkan nama-nama calon Presiden alternatif.

Padahal capres-capres tersebut tetap orang-orang di lingkaran kekuasaan Partai Baath yang seolah-seolah anti Bashar.

“Kami melihat Pemilu ini adalah sandiwara dari Bashar untuk melanggengkan kekuasaannya,” ujar Syaikh Mustahafa Rahaal kepada tim Jurnalis Islam Bersatu (JITU), di Turki, belum lama ini.

Alumni Damaskus University ini menilai, dengan dilaksanakannya Pemilu ini, Bashar ingin meraih simpati internasional.

“Dia ingin mengatakan kepada dunia bahwa dia masih bisa mengendalikan Suriah,” ujar Syaikh Rahaal yang juga terkenal sebagai da’i di Suriah.

Para peserta pemilu, kata Syaikh Rahaal, hanyalah 25 wilayah Suriah yang masih dikuasai rezim. “Sebab 75 % sudah dikuasai kaum muslimin,” ujarnya.

Sedangkan masyarakat yang masih berada dalam pendudukan Rezim Bashar, akan dipaksa untuk mengikuti pemilu. “Mereka memilih di bawah todongan senjata dan dengan darah,” tandasnya.

Syaikh Rahaal mengatakan para Ulama Suriah sepakat untuk memboikot Pemilu. Pesta demokrasi dinilai ini tidak berguna karena masyarakat lebih memilih Islam.

“Sekarang Syariat Islam sudah tegak, buat apalagi kita mengikuti Pemilu,” tegasnya.
Hal senada juga dikatakan Ketua Rabithah Ulama Syam sekaligus Ketua Majelis Islam Suriah, Syaikh Usamah Ar Rifai.

Dia menegaskan sejatinya Pemilu Suriah 3 Juni nanti adalah kebohongan dan permainan. Pemilu ini, menurutnya, hanyalah akal-akalan Bashar Assad untuk melanggengkan kekuasaannya.

“Kami mengetahui hal itu sejak dulu ketika masa bapaknya Hafiz Assad. Ketika mereka mengadakan pemilu, maka hasilnya selalu 99.9 % suara milik Rezim Assad. Sudah menjadi rahasia umum ini adalah permainan mereka,” tukasnya. [Pz/rz/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version